Mahasiswa dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori berdasarkan pendekatan belajarnya yaitu Deep Approach (DA), Strategic Approach (SA), dan Superficial Approach (SAA). Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi kategori tersebut namun adakah faktor yang paling berpengaruh dalam tipe belajar ini. Penelitian yang dilakukan di Srilanka ini bertujuan untuk mengidentifikasi korelasi antara jenis kelamin, umur, penilaian diri dan kecenderungan terhadap tipe guru tertentu pada pendekatan individu untuk belajar dan untuk menganalisis perubaha pila belajar keterampilan melalu perpektif potongan melintang. Akhirnya diketahui bahwa yang paling signifikan mempengaruhi adalah grup dan umur, bukan jenis kelamin. Namun pada mahasiswa preklinik faktor jenis kelamin masih muncul ketika memilih preferensi tipe guru.
Sebuah Kerangka Konsep Baru untuk Academic Health Centers (AHC)
Perubahan untuk AHC sudah menuju kepada hal yang semakin baik. Kerangka konsep yang sekarang digunakan sudah merupakan kerangka konsep yang baik. Sebuah peingkatan dari hasil evaluasi dibutuhkan untuk dapat menjadikan AHC ini semakin baik ke depannya. Sebuah kerangka konsep baru disajikan didalam proses menuju perkembangan AHC yang semakin baik. Kerangka konsep ini meliputi beberapa dimensi: kesehatan, inovasi, komunitas, dan kebijakan. Kemudian aktivitas yang wajib ada pada AHC meliputi pelayanan klinis, penelitian dan pendidikan akan berinteraksi dalam menjalankan setiap kegiatan dan program pada AHC. Walaupun kerangka konsep ini masih belum bisa teruji, dan masih membutuhkan usaha pengembangan dan sumber-sumber literatur pendukung. Namun setidaknya bisa menjadi acuan bagi individual AHC dan pemangku kebijakan terkait dalam menentukan tujuan jangka pendek, menengah dan panjang. Diharapkan akan mampu menjadikan AHC ini semakin baik ke depannya.
Sikap Mahasiswa Pendidikan Kedokteran Untuk Mendapatkan Kemampuan Kepemimpinan dan Manajemen
Muncul sebuah anggapan bahwa dokter dianjurkan untuk memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan agar dapat ikut serta dalam menentukan rencana dan pemberian pelayanan pada pasien. Maka, sebuah metode secara kuantitatif digunakan di USA untuk mendapatkan data. Mahasiswa menunjukan adanya sikap positif pada beberapa topik yang menjadi bahasan utama yaitu terhadap topik clinical practice guideline, quality improvement technique, multidisciplinary teamwork. Namun beragam sikap ditunjukan pada bahasan topik managed care, cost containment dan medical error. Penemuan ini sangat penting dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum pendidikan kedokteran ke depannya. Mahasiswa sudah menyadari kebutuhan akan kemampuan kepemimpinan dan manajemen. Namun masih perlu sebuah metode untuk menilai bagaimana menyusun kurikulum tersebut dengan efektif dan efektif juga secara biaya.
Efektivitas Self Directed Learning Pada Pendidikan Kedokteran
Profesi kesehatan sangat membutuhkan kemampuan keterampilan yang baik, maka dibutuhkan pengembangan keterampilan secara berkelanjutan untuk menunjang pekerjaan mereka. Self directed learing (SDL) merupakan salah satu pilihan metode belajar yang sangat dianjurkan pada konteks ini. Jika dibandingkan dengan pilihan metode tradisional, SDL dapat meningkatkan kemampuan dasar pengetahuan lebih baik dibandingkan dengan metode tradisional. Selain itu, mungkin lebih efektif untuk pengetahuan dasar keterampilan dan perilaku.
SDL merupakan sebuah proses individu dengan kemauan dengan atau tanpa bantuan orang lain dalam menentukan kebutuhan belajar, menyusun tujuan, mengidentifikasi kebutuhan bahan untuk belajar, memilih dan menerapkan strategi belajar yang baik dan mengevaluasi hasil belajar. Bagi pemberi pelajaran pada SDL bukan merupakan seorang yang aktif memberikan sumber namun hanya berperan sebagai fasilitator. Beberapa SDL juga dikenal sebagai Problem Based Learning (PBL), Active Learning Exercise. Jenis active learning exercise seperti diskusi kelas, learning cells, dan active minute paper techniques.
Komunikasi Dokter dan Pasien Dapat Ditingkatkan Dengan Pelatihan Komunikasi yang Baik
Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia menghadapi berbagai masalah dalam hal pelayanan kesehatan. Di satu sisi populasi yang besar memberikan pendapatan negara yang besar namun di sisi lain akan timbul masalah karena perbedaan yang timbul dari masing-masing individu. Jumlah pasien yang melebihi batas salah satunya. Di salah satu rumah sakit pendidikan yang ada di Indonesia yaitu di Yogyakarta menjadi salah satu tempat pengambilan data penelitian ini. Jumlah pasien dengan waktu pelayanan yang terbatas menjadi kunci permasalahannya.
Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam melakukan pengobatan kepada pasien. Sebaik apapun pengobatan yang diberikan kepada pasien tanpa disertai dengan komunikasi yang baik tidak artinya. Karena outcome psaien akan menjadi sama saja. Jika dirunut kembali kebelakang, pendidikan komunikasi mengambil peranan penting dalam menyelesaikan masalah ini. Dengan waktu yang terbatas dan jumlah pasien yang begitu banyak dibutuhkan komunikasi yang efektif di samping dilakukan dengan baik namun juga dilakukan dalam waktu yang singkat.
Page 39 of 42