Kepemimpinan Dekan Fakultas Kedokteran Menghadapi Tantangan Persaingan Internasional dan Kebutuhan Jaminan Kesehatan Nasional

pengantar Pengantar

21.Sutadi Ketelitian Dokter BedahSituasi saat ini menunjukkan berbagai tantangan menarik. Di sisi dalam negeri, kebutuhan akan penyebaran dokter dan dokter spesialis yang merata sangat dibutuhkan dalam rangka Jaminan Kesehatan Nasional. Ketidakadilan antar wilayah akan semakin terasa kalau dana dari BPJS sebagian besar dipergunakan oleh daerah-daerah maju karena di daerah sulit kekurangan dokter dan dokter spesialis serta fasilitas tenaga kesehatan. Disamping itu JKN membutuhkan pelaksanaan Dokter Layanan Primer yang sudah diamanahkan oleh UU Pendidikan Kedokteran.
Di sisi lain, persaingan antar bangsa dalam hal mutu pendidikan kedokteran dan profesi dokter semakin terbuka. Di Indonesia modal asing untuk rumahsakit sudah boleh mayoritas, di atas 60%. Di Asia Tenggara aturan antar negara untuk migrasi dokter diharapkan berjalan di tahun 2015. Dalam menghadapi tantangan internasional ini dibutuhkan pendidikan dokter dan dokter spesialis yang bermutu internasional pula.
Tantangan-tantangan domestik dan internasional ini mendorong perlunya pemikiran mengenai pengembangan kepemimpinan dekan-dekan fakultas kedokteran Indonesia. Bagaimana fakultas kedokteran Indonesia dapat tangguh menghadapi tantangan domestik dan internasional yang saling terkait, memerlukan dekan-dekan yang tangguh pula.

Program Pengembangan Eksekutif manajemen dan kepemimpinan
Program Pengembangan Eksekutif Perguruan Tinggi dengan fokus manajemen dan kepemimpinan di fakultas kedokteran dan kedokteran gigi ini disusun untuk mengajak para peserta memahami pola berfikir stratejik dalam konteks kepemimpinan yang visioner, merencanakan kegiatan kelembagaan dan mengelolanya secara strategis. Pola berfikir stratejik ini penting di saat pembangunan nasional termasuk sistem pelayanan kesehatan di Indonesia mengalami perubahan.

Mengapa perlu program ini? Saat ini sistem pelayanan kesehatan bergerak dari sentralisasi menuju ke desentralisasi, dari sistem yang bertumpu pada pasar menjadi lebih ke arah negara kesejahteraan, dari sistem yang tidak terkelola menjadi lebih terkelola. Dalam usaha menjalankan fungsi sistem kesehatan peran lembaga-lembaga perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga kesehatan menjadi strategis. Kesalahan dalam rekrutmen mahasiswa, memilih kurikulum yang tepat, ketidakmampuan menyusun kurikulum dengan baik, dan kekurangan dalam mengelola sistem manajemennya akan membuat perguruan tinggi gagal menghasilkan lulusan yang tepat untuk mendukung berjalannya sistem kesehatan dengan baik. Akibatnya, cakupan pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan dan keamanan untuk pasien dapat berkurang akibat buruknya sistem pendidikan tenaga kesehatan dan manajemen perguruan tinggi. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pendidikan kedokteran adalah bagian penting dari sistem kesehatan.

Program Pengembangan Eksekutif ini dirancang melalui suatu milestone aktivitas yang berlangsung sejak tahun 2012 dengan dukungan HPEQ dan atas inisiatif Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM dan AIPKI. Aktivitas perancangan dan persiapan yang telah dilakukan meliputi perancangan konsep dan modul pelatihan, pelatihan fasilitator, serta pengayaan kasus-kasus yang akan digunakan sebagai trigger atau studi kasus bagi para peserta. Sebagaimana telah direncanakan dalam grand design PPE maka di akhir tahun 2013 PPE sudah dapat dilaksanakan untuk angkatan I yang terdiri dari para dekan fakultas kedokteran yang terakreditasi A. Pemilihan ini diharapkan akan menjadi bagian dari milestone keberlanjutan PPE pada tahun-tahun selanjutnya karena dimulai dari FK yang telah memiliki kapasitas sebagai FK "terbaik" di negeri ini dalam segi pengelolaan dan penjaminan mutu. Momen forum Dekan yang menjadi agenda rutin AIPKI dijadikan sebagai momen yang tepat untuk memulai aktivitas strategis ini.

tujuan  Tujuan Kegiatan


 Membahas kebutuhan pemerataan dokter dan dokter spesialis di Indonesia dan Dokter Layanan Primer karena adanya Jaminan Kesehatan Nasional dan UU Pendidikan Kedokteran;

  1. Membahas tantangan akibat semakin terbukanya pelayanan kesehatan internasional dan peraturan antar negara;
  2. Memahami konsep kepemimpinan dan pengembangan kemampuan manajerial untuk dekan dalam situasi yang dinamis;
  3. Memahami Program Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen untuk Dekan-dekan fakultas kedokteran melalui pendekatan Blended Learning.

outcomeLuaran yang Diharapkan


  • Para Dekan fakultas kedokteran terakreditasi A termotivasi untuk meningkatkan kapasitas diri melalui PPE KM secara kontinyu.
  • Memaksimalkan peranan pimpinan fakultas kedokteran terakreditasi A dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan FK A sebagai ujung tombak bangsa Indonesia untuk menghadapi persaingan dalam era ASEAN Economic Community di bidang pendidikan dan layanan kedokteran.
  • Terbentuknya jejaring pimpinan FK terakreditasi A untuk berbagi best practices guna mewujudkan continous quality improvement bagi FK menghadapi persaingan global dan dinamika regulasi pengelolaan pendidikan kedokteran di Indonesia dan Dunia.

calendar 2 Waktu dan Tempat


PPE Dekan terakreditasi A akan dilakukan selama 6 bulan ke depan dan dimulai dengan pertemuan pembukaan pada tanggal 11 Maret 2014 di Jakarta.
Sesuai dengan konsep PPE yang telah disusun pada tahun 2012-2013. PPE akan dilaksanakan sebagai suatu kegiatan serial workshop eksklusif face to face yang dilanjutkan dengan kegiatan distance self learning di tempat kerja, kaji banding, virtual discussion dan pertemuan reflektif/konklusif face to face yang direncanakan akan memakan waktu selama 3-6 bulan. Pendekatan ini dikenal sebagai Blended Learning.
Sebagai awal rangkaian kegiatan PPE ini akan dilaksanakan kick off meeting sebelum dilaksanakan pertemuan rutin forum dekan AIPKI dan penanda tangan formulir pernyataan untuk dapat mengikuti kegiatan sampai program selesai dengan waktu yang sudah disepakati.

module Kegiatan dari Bulan Maret – Agustus 2014 dapat dilihat dalam keterangan di bawah ini


Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

 

BLOK 1

BLOK 2

 

 

Tujuan 1
Membahas kebutuhan pemerataan dokter dan dokter spesialis di Indonesia dan Dokter Layanan Primer karena adanya Jaminan Kesehatan Nasional dan UU Pendidikan Kedokteran
 klik button

Tujuan 2
Membahas tantangan akibat semakin terbukanya pelayanan kesehatan internasional dan peraturan antar negara
 klik button

 

 

 

BLOK 3

 

 

Tujuan 3
Memahami konsep kepemimpinan dan pengembangan kemampuan manajerial untuk dekan dalam situasi yang dinamis
 klik button

 

Tatap Muka 1:

11 – 12 Maret 2014

Tatap Muka 2:

Awal Juni

Tatap Muka 3:

Presentasi.  Akhir Agustus

 

BLOK 4

 

Pengembangan Infrastruktur untuk mengikuti Blended Learning

Pengembangan-pengembangan infrastruktur dan isi

 

participant Peserta (Jumlah dan Kriteria Peserta)



Peserta program pengembangan eksekutif ini adalah para Dekan FK dengan Akreditasi A dengan fasilitasi fasilitator terlatih.
Peserta tidak langsung adalah para dosen FK yang berada di Kelompok-Kelompok Kerja yang dibentuk oleh Dekan.
committee Pelaksana



Tim pengelola Program Pengembangan Eksekutif 

  • Course Director : Laksono Trisnantoro, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
  • Fasilitator           : PKMK dan dari AIPKI.
  • Narasumber       : Tokoh-tokoh nasional dan internasional pendidikan kedokteran
  • Administrator AIPKI
  • Asisten Program : Mushtofa Kamal, 087839847911, This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 

 

 

BLOK 1

BLOK 2

 

 

Tujuan 1
Membahas kebutuhan pemerataan dokter dan dokter spesialis di Indonesia dan Dokter Layanan Primer karena adanya Jaminan Kesehatan Nasional dan UU Pendidikan Kedokteran

Tujuan 2
Membahas tantangan akibat semakin terbukanya pelayanan kesehatan internasional dan peraturan antar negara

 

 

 

BLOK 3

 

 

Tujuan 3
Memahami konsep kepemimpinan dan pengembangan kemampuan manajerial untuk dekan dalam situasi yang dinamis

 

Tatap Muka 1:

11 – 12 Maret 2014

Tatap Muka 2:

Awal Juni

Tatap Muka 3:

Presentasi.  Akhir Agustus

 

BLOK 4

 

Pengembangan Infrastruktur untuk mengikuti Blended Learning

Pengembangan-pengembangan infrastruktur dan isi