Pentingnya Role Model Pembimbingan Klinik untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Kedokteran

Penelitian di bidang pendidikan kedokteran secara umum yang berfokus pada pembimbingan klinik secara khusus, selama ini masih memiliki prioritas rendah di Asia Selatan. Banyak gaps dalam metode pembimbingan klinik antara dunia barat dan timur, dimana kurikulum pendidikan kedokteran kurang fokus pada metode pembimbingan klinik yang akan menjembatani adanya keterampilan komunikasi yang rendah, etika dan profesionalisme lulusan kedokteran selama ini. Di sinilah peran pentingnya strategi dan metode pembimbingan klinik serta keberadaan dosen pembimbing klinik.

Menelaah Hubungan Komunikasi Dokter – Pasien Melalui Pendekatan Spiritualitas dan Religi

Beberapa artikel telah dipublikasikan dalam jurnal peer review mengenai keterkaitan antara religi, spritualitas dan kesehatan. Mayoritas dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa siapapun yang melibatkan diri dalam aspek spiritual/religi (S/R) dalam kehidupannya memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, kualitas hidup yang lebih baik serta tingkat kematian yang rendah. Banyak organisasi profesional di Amerika, misalnya the American College of Physician, the American Medical Association, the American Nurses Association, dan the Association of American Medical Colleges yang mengakui bahwa penanganan masalah spiritual pasien merupakan bagian dari praktek klinis dan bagian penting dari pelayanan kesehatan.

Refleksi pada Pendidikan Kedokteran: Kerendahan Hati Intelektual, Penemuan, dan Pengetahuan

Tujuan dari pendidikan kedokteran untuk membantu mahasiswa memiliki kapabilitas profesional dengan meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan mereka, selain itu juga kepribadian, moral dan tingkah laku penting juga bagi seorang professional. Refleksi telah diproklamirkan sebagai sesuatu yang membantu dokter dalam menghadapi kompleksitas dan kesulitan - kesulitan yang dihadapi dalam pendidikan kedokteran. Pengetahuan kita tentang dunia penuh dengan ketidakpastian, ketidaktahuan dan indeterminan, dan dipengaruhi oleh emosi, bias dan ilusi, termasuk ilusi yang tidak memiliki ilusi. Peneliti berpendapat bahwa pengetahuan tentang mekanisme yang mendasari pemikiran manusia mungkin berguna dalam merancang program pendidikan untuk menumbuhkan atribut yang diinginkan seperti rasa ingin tahu, kesadaran diri kritis dan ketajaman intuitif dalam profesional medis. Artikel ini diterbitkan pada 2018 di jurnal Medicine, Healthcare and Philosophy.

Efektivitas Penggunaan Game Sebagai Media Pembelajaran Inovatif Bagi Tenaga Kesehatan

Salah satu tujuan pendidikan dalam ilmu kesehatan untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan kompetensi profesionalnya. Kolb (1984) dalam experimental theory - nya berpendapat bahwa pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman berdasarkan refleksi, konseptualisasi dan perencanaan aktif untuk situasi baru, dengan masing - masing individu mengembangkan gaya belajar mereka sendiri. Siswa pada umumnya memiliki serangkaian gaya belajar dan strategi pengajaran inovatif yang membantu menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Sementara ini, penggunaan permainan (game) adalah salah satu strategi yang digunakan oleh banyak guru, dengan bukti keefektifan mereka sebagai alat pembelajaran masih bersifat anekdot. Untuk itu, diperlukan sikap baru terhadap experimental theory yang telah berkontribusi pada penggunaan game sebagai salah satu strategi dalam memfasilitasi pembelajaran.

Pengembangan Perangkat Lunak Untuk Menilai Performa Klinis Dokter

Penyakit kritis merupakan proses yang time sensitive, dimana perlu penanganan segera dan performa klinis dari seorang dokter akan sangat menentukan. Pengembangan dan validasi instrumen untuk menilai performa klinis (clinical performance) sangat penting, agar dapat secara efektif membedakan performa dokter yang telah berpengalaman dengan dokter pemula.

Salah satu institusi kedokteran di Amerika Serikat, yaitu Department of Medicine, Mayo Clinic, Rochester, MN, USA telah mengembangkan sebuah instrumen perangkat lunak yang dinamai Checklist for Early Recognition and Treatment of Acute Illness (CERTAIN). Perangkat lunak ini dirancang untuk membantu para praktisi dalam mengambil keputusan klinis di tempat perawatan untuk pasien yang mengalami dekompensasi akut. Pada 30 September 2019 di Ruang Kuliah Gd. Radioputro Lt. 6 FK - KMK UGM berlangsung diskusi bersama dengan pendampingan dosen (Critical Appraisal) oleh mahasiswa Program Magister Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan FK - KMK UGM untuk membahas artikel di Jurnal BMC Emergency Medicine (2016) yang membahas tentang evaluasi kelayakan perangkat lunak CERTAIN. Jurnal tersebut mengangkat tema “Development and Validation of Clinical Performance Assessment in Simulated Medical Emergencies; an Observational Study.”