Beberapa penelitian ada tentang persepsi mahasiswa kedokteran terhadap keinginan orang dewasa yang lebih tua selama periode akhir kehidupan mereka. Pemahaman yang lebih baik tentang persepsi siswa mengenai topik ini dapat membantu meningkatkan pendidikan paliatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji persepsi mahasiswa kedokteran tentang apa yang merupakan "kematian yang baik" dan untuk menunjukkan faktor-faktor yang terkait dengan keputusan perawatan yang diperlukan pada pasien yang lebih tua.
Exploring medical residents’ perceived need for negotiation skills training
Sebuah studi eksplorasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner mengenai lingkungan kerja penghuni medis, frekuensi negosiasi, pengetahuan dan keterampilan menggunakan skala Likert 5 poin, pertanyaan pilihan ganda, dan pertanyaan terbuka. Analisis faktor eksplorasi dengan analisis komponen utama, rotasi varimax, analisis reliabilitas, dan analisis konten digunakan untuk mengurangi jumlah variabel. Statistik deskriptif dan interferensial dan analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis data.
Medical Education, Technology, and Millennial learner
Setiap generasi memiliki karakteristik masing-masing. Berbeda generasi akan membuat perbedaan pada bagaimana seseorang akan bereaksi terhadap perubahan yang terjadi.Generasi sekarang atau biasa disebut dengan Generasi Millenial sering sekali mengeluhkan terhadap permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi dengan mencurahkannya pada media sosial.
Sedangkan generasi sebelum-sebelumnya yang memang tidak sering terpapar dengan media sosial lebih cenderung mencurahkan perasaannya langsung terhadap orang lain. Perbedaan-perbedaan semacam inilah yang harus disesuaikan dalam dunia pendidikan.Dengan sebagian besar generasi millennial sangat sering terpapar dengan teknologi sehingga penguasaan teknologi jauh lebih baik. Metode pengajaran juga harus mengikuti dengan teknologi yang semakin berkembang sekarang ini.
12 Tips Pengenalan Emotional Intelligence in Medical Education
Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan untuk mengenali, memahami dan mengatur emosi pada diri sendiri dan orang lain. EI sudah lama diketahui sebagai komponen penting individu dan organisasi untuk menuju sukses dalam sebuah bisnis. Dalam perkembangannya terdapat sebuah evidence yang menunjukkandengan mempercepat emotional intelligence sangat baik untuk menunjang kemampuan dalam bidang medis. Beberapa hal yang akan terpengaruhi adalah komunikasi, penyelesaian konflik, dan professionalitas. Sebuah pelayanan kesehatan akan terjadi peningkatan kerjasama. Kemampuan EI ini juga memerukan konsensus antar stakeholder yang akan mempengaruhi attitude dan behavior yang pada akhirnya akan meningkatkan patient safety dan Kesembuhan. Berdasarkan literature terkini 12 tips ini akan membantu secara praktis dalam pengenalan EI kedalam kurikulum pendidikan kedokteran. Selain itu EI dapat diterapkan secara luas pada beberapa topik seperti profesionalisme, leadership, empathy, patient safety dan wellness.
Pendidikan Tinggi tidak Bisa Hentikan Demensia
JAKARTA -- Para peneliti masih mencoba untuk menyatukan bagaimana dan mengapa otak mulai gagal di usia tua. Beberapa penelitian menyatakan memiliki pendidikan di awal kehidupan dapat membangun cadangan otak yang cukup kuat untuk melawan masalah menjelang akhir kehidupan. Sayangnya, studi baru menyatakan hal yang mengejutkan.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, peneliti menemukan pendidikan mungkin tidak sepenting dalam memerangi penurunan kognitif dan demensia. Sebuah studi yang melibatkan hampir 3.000 orang tua selama rata-rata sekitar delapan tahun, ilmuwan menemukan memperoleh lebih banyak pendidikan tampaknya tidak melindungi orang dari kehilangan keterampilan berpikir begitu proses penurunan kognitif dimulai.
Page 22 of 42