Penilaian kognitif adalah bagian penting dalam penilaian kompetensi mahasiswa kedokteran dan profesi kesehatan lainnya. Berbagai metode telah dikembangkan untuk dapat menilai kemampuan kognitif mahasiswa. Pilihan ganda (multiple choices question/MCQ), essay, modified essay questions (MEQ), jawaban singkat (short answer), dan menjodohkan adalah beberapa metode yang telah banyak digunakan untuk menilai kemampuan kognitif mahasiswa. Perancangan suatu sistem penilaian kognitif harus memperhatikan beberapa prinsip dasar, antara lain: (1) sesuai dengan tujuan pendidikan atau kompetensi yang akan diukur (fitness for purpose); (2) reabilitas (reliable); (3) keterlaksanaan (feasibility); (4) komprehensif (comprehensive); (5) keterbukaan (transparency); (6) keadilan (fairness); (7) dapat dibandingkan (comparability); (8) refleksi (reflection); dan (9) dampak terhadap pembelajaran mahasiswa (impact on learning). Untuk memenuhi prinsip perancangan dan penerapan dam penilaian belajar mahasiswa, termasuk penilaan kognitif, kami telah mengembangkan pendekatan komprehensif dalam merancang penilaian belajar mahasiswa, WE PASS with A.
Pelatihan Metode Pembelajaran Aktif 19 - 20 Juni 2019
Active learning banyak keuntungannya antara lain mahasiswa lebih terlibat dalam proses belajarnya, mampu untuk menilai kebutuhan belajarnya sendiri dan mengambil peran aktif dalam memenuhinya. Active learning membuat mahasiswa lebih bertanggung jawab dalam proses belajarnya dibandingkan hanya bergantung pada dosen sebagai sumber informasi.
Ada proses kolaborasi antara mahasiswa dengan dosen dan mahasiswa dengan mahasiswa. Departemen Pendidikan Kedokteran FK – KMK UGM menginisiasi pelatihan pembelajaran aktif ini pada 19 – 20 Juni 2019 di Gedung Radioputro, FK – KMK UGM.
Perbandingan Perilaku Dokter dari Aspek Spiritual, Religi dan Kesehatan di 3 Negara
Tantangan besar bagi dokter ialah dapat menghubungkan aspek spiritual dan religi ke aspek kesehatan. Beberapa daerah dengan budaya yang berbeda memungkinkan memiliki isu spiritual dan religi yang berbeda pula. Tantangan ini sangat menarik jika dihubungkan dengan praktik klinik kedokteran. Penelitian ini ingin menunjukkan perbandingan perspektif dokter terhadap pengaruh spiritual dan religi pada pelayanan kesehatan yang dilakukan yang kemudian dibandingkan antar negara yang berbeda yaitu Brazil, India, dan Indonesia.
Kesimpulan yang menarik adalah dokter dari negara yang berbeda memiliki beragam perilaku dalam menghadapi isu kesehatan yang berhubungan dengan spiritual dan religi. Etnis dan budaya menjadi pengaruh penting pada pendekatan spiritual yang dilakukan di praktik klinis. Kurikulum mengenai spiritual dan religi yang mengajarkan dokter untuk dapat membawa aspek spiritual pada praktek klinis harus dapat memperhatikan perbedaan budaya dan etnis yang dimiliki oleh setiap daerah.
Variabilitas Hasil OSCE dalam Mempengaruhi Standar Lulusan Fakultas Kedokteran
Sering ditemukannya kesulitan dalam membandingkan outcomes atau standar lulusan antar fakultas kedokteran mendorong peneliti untuk meneliti pengaruh bias pemeriksa (examiner) pada OSCE terstandar. Adanya keprihatinan pada tingginya variabilitas OSCE (konten, checklist dan keluaran, efek terkait penguji ) yang mempunyai dampak bermakna dalam luaran kandidat, mendorong peneliti untuk meneliti faktor - faktor yang menjadi faktor biasnya.
Pada kesempatan belajar bersama dengan pendampingan dosen (Critical Appraisal) oleh mahasiswa Program Magister Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan FK - KMK UGM pada 6 Mei 2019 di Ruang Kuliah Gd. Radioputro Lt. 6 FK - KMK UGM, dilakukan diskusi pada salah satu jurnal yang diterbitkan oleh BMC Medical Education secara open source yang berjudul “Examiner Effect on the Objective Structured Clinical Exam- a Study at Five Medical Schools.”. Metodologi yang digunakan adalah meneliti bias pemeriksa (examiner) pada OSCE bedah terstandar untuk pemeriksaan lutut dan bahu di 5 sekolah kedokteran yang berbeda dengan alat checklist oleh 1 orang reference examiner yang memberikan skor secara independen dan pemeriksa lokal. Hasilnya dianalisis untuk reliabilitas antar penilai dan korelasi dengan tingkat pengalaman klinis dan pengaruh bias gender.
Webinar Kuliah Umum: Integrasi Penulisan untuk Publikasi
Profesionalisme dalam publikasi karya ilmiah merupakan salah satu faktor yang mendukung integritas akademik sebuah perguruan tinggi. Bagaimana seorang mahasiswa memahami tentang konsep profesionalisme di dalam publikasi karya ilmiah, menerapkan, serta mengenali pengaruhnya terhadap integritas akademik dan tindakan apa saja yang termasuk dalam research misconduct merupakan tujuan dari Kuliah Tamu yang diselenggarakan secara webinar dalam rangka kegiatan pengabdian masyarakat oleh Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM. Kegiatan dilaksanakan pada 15 Mei 2019 pukul 13.00 WIB.
Page 19 of 42