Jigsaw merupakan sebuah metode belajar kooperatif dimana mahasiswa belajar bersama dalam kelompok – kelompok kecil, saling membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efek metode belajar kooperatif Jigsaw dengan metode konvensional dalam hal pencapaian hasil belajar anatomi dan hasil uji retensi. Penelitian dengan melibatkan empat puluh sembilan mahasiswa dibagi secara acak menjadi dua kelompok, kelompok control (n=24) dan kelompok eksperimental (n=25). Pretest diberikan kepada seluruh mahasiswa sebelum kelas berjalan. Metode belajar Jigsaw diterapkan pada kelompok eksperimental dalam satu sesi. Pada hari yang sama, kelompok kontrol akan melaksanakan metode kuliah biasa. Pada akhir sesi, seluruh mahasiswa akan diuji kembali (posttest). Uji retensi akan dilakukan 3 minggu setelah posttest. Nilai rata-rata dikalkulasi untuk masing-masing hasil test untuk kelompok eksperimental dan kelompok kontrol, dan data yang diperoleh akan dianalisa dengan uji T tidak berpasangan.
Tidak terdapat perbedaan nilai pretest dan posttest antara kelompok Jigsaw dan kelompok dengan metode kuliah biasa. Hasil rata-rata skor posttest tertinggi diperoleh pada kelompok Jigsaw. Pada hasil uji retensi, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok Jigsaw dan kelompok metode kuliah biasa. Hasil rata – rata skor uji retensi tertinggi diperoleh pada kelompok dengan metode kuliah biasa. Metode Jigsaw kurang efektif dalam belajar Anatomi dibandingkan dengan metode kuliah biasa. Penulis: Saharnauli J. Verawaty Simorangkir
Selengkapnya https://pdfs.semanticscholar.
COMMENTS