Jakarta – Survei Medico-19 (Medical Students in COVID-19) Research Group Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) menyebutkan sebanyak 48,7 persen mahasiswa Fakultas Kedokteran bersedia menjadi relawan dalam penanganan pandemi COVID-19.
Survei yang dilaksanakan pada Juli-Oktober 2020 ini mengambil sampel 4.780 mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia. Medico-19 Research Group adalah tim penelitian yang diinisiasi mahasiswa dengan bimbingan berbagai ahli di bidang pendidikan kedokteran.
Tim ini berada di bawah Departemen Pendidikan Kedokteran FK Universitas Indonesia dan Indonesia Medical Education and Research Institute-FKUI. Medico-19 juga berkolaborasi dengan mahasiswa dari berbagai program studi kedokteran di seluruh Indonesia dalam melakukan penelitian.
Editor-in-Chief Policy Brief Medico-19, Nico Gamalliel, S.Ked memaparkan terdapat tiga alasan utama mengapa angka kesediaan mahasiswa ini begitu besar yaitu kondisi keterbatasan tenaga medis yang terjadi saat ini.
Kemudian rasa tanggung jawab untuk membantu sebagai tenaga medis di masa depan, dan dukungan pemerintah dan pihak-pihak terkait yang dianggap cukup. Hanya saja dari mahasiswa yang bersedia jadi relawan tersebut, baru 18,6 persen yang dinilai memiliki kesiapan yang cukup.
Medico-19 UI kemudian menggunakan hasil survei tersebut untuk mengeluarkan naskah kebijakan (policy brief) berjudul “Dari Edukasi hingga Vaksinasi: Meningkatkan Kontribusi Mahasiswa Kedokteran dalam Penanggulangan Pandemi dan Bencana”
“Rekomendasi utama dari policy brief ini adalah pemerintah perlu memberikan ruang kontribusi bagi mahasiswa kedokteran dalam penanganan COVID-19. Namun perlu disertai dengan persiapan yang matang untuk menjamin kompetensi dan keselamatan mereka,” ujar Nico dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021).
Nico juga menyatakan untuk menjamin kompetensi dan keselamatan, diperlukan suatu upaya yang sistematis, mengakar, dan konsisten dari setiap pihak agar menghasilkan kebijakan yang tepat dalam pelibatan mahasiswa kedokteran dalam era pandemi.
Dekan FK-UI, Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa peluncuran policy brief ini dilakukan untuk menjawab isu tentang kurangnya tenaga kesehatan saat ini. Menurutnya, dalam konteks ini, keberadaan mahasiswa kedokteran merupakan suatu potensi tersembunyi yang dimiliki negara.
“Hasil penelitian policy brief ini menyatakan bahwa dari awal mahasiswa kedokteran di Indonesia siap kalau memang diminta untuk terlibat sebagai relawan di masa pandemi,” ujarnya.
Menurut Ari di awal masa pandemi, misalnya, mahasiswa kedokteran membuat gerakan Nutrisi Garda Terdepan dan ini menjadi dukungan bagi para tenaga kesehatan saat itu dalam bentuk nutrisi.
“Potensi-potensi seperti ini yang diharapkan dapat kita kembangkan nantinya,” ujar Ari.
Sumber: detik.com
COMMENTS