Peer-Assisted Learning (PAL) telah banyak digunakan dalam pendidikan kedokteran. Training From Senior Student (TFSS) merupakan program PAL-skema di Skills-Lab FM UGM yang salah satu tujuannya adalah memfasilitasi mahasiswa untuk menguasai keterampilan klinisnya. Namun, tingkat kegagalan di OSCE masih tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menggali persepsi mahasiswa, asisten dan dosen tentang manfaat TFSS dalam penguasaan keterampilan klinis mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode diskusi kelompok terarah (FGD) eksploratif dan wawancara mendalam dengan responden yang dipilih secara purposive. Data tersebut kemudian ditranskripsikan dan dianalisis untuk tema menggunakan analisis isi deduktif.
Tiga puluh enam responden mengikuti penelitian (13 mahasiswa kedokteran; 17 asisten; 6 staf pengajar). Persepsi responden dikategorikan dalam 3 aspek: aspek kognitif, aspek sosial, dan aspek organisasi pembelajaran keterampilan klinis. Secara keseluruhan, pandangan masing-masing responden tidak jauh berbeda. TFSS meningkatkan aspek kognitif dan sosial dari pembelajaran siswa dan asisten, tetapi tidak memberikan kesempatan optimal untuk melatih keterampilan mereka. Berbagai permasalahan terkait dalam pengorganisasian juga ditemukan.
TFSS memberikan manfaat positif pada aspek kognitif dan sosial dari pembelajaran keterampilan klinis, tetapi tidak untuk kesempatan mempraktikkan keterampilan. Perbaikan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatihan keterampilan.
Selengkapnya: KLIK DISINI
Penulis: Oktadoni Saputra, Widyandana Widyandana, Tridjoko Hadianto
COMMENTS