Pendidikan kedokteran penuh dengan beban dan tekanan, sehingga mahasiswa kedokteran rentan mengalami gangguan depresif dan gangguan kecemasan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa penelitian yang dilakukan di fakultas kedokteran baik di luar negeri maupun di Indonesia. Mahasiswa kedokteran, baik pra klinis maupun klinis, perlu menghadapi banyak kendala, tetapi mahasiswa klinis memiliki tuntutan lebih dari mahasiswa pra klinis dan mereka bertanggung jawab langsung terhadap keselamatan pasien. Tuntutan yang lebih banyak dari mahasiswa klinik membuat mereka rentan mengalami gangguan depresi dan kecemasan.
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada 200 mahasiswa Fakultas Kedokteran Atma Jaya dengan memilih 100 mahasiswa praklinik dan klinik dengan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur dengan menggunakan instrumen MINI ICD-10 untuk mengetahui gangguan depresi dan kecemasan.
Terdapat perbedaan yang signifikan proporsi gangguan depresi dan gangguan kecemasan pada mahasiswa pra klinik dan klinik di FK UAJ 2015 (p = 0,044 dan p = 0,048). Proporsi gangguan depresi dan gangguan kecemasan pada mahasiswa klinik lebih tinggi dibandingkan mahasiswa praklinik (29% vs 17% dan 38% vs 25%). Mahasiswa klinik lebih rentan mengalami gangguan depresif 1,99 kali dan gangguan kecemasan 1,84 kali dibandingkan mahasiswa pre klinik FK UAJ pada 2015.
Selengkapnya KLIK DISINI
Penulis: Yoan Chou, Dharmady Agus, Dwi Jani Juliawati
COMMENTS