Pendidikan interprofesi (interprofessional education/IPE) sangat penting untuk mempersiapkan tenaga kesehatan untuk berkolaborasi dalam praktik di masa depan. Pelaksanaan IPE seringkali menghadapi kendala terkait logistik, misalnya terkait penjadwalan. Institusi terkadang mengalami kesulitan untuk melaksanakan IPE karena dibutuhkan banyak upaya untuk mengelola dan mengkoordinasikan antar fakultas. Meskipun melaksanakan IPE di antara kelompok mahasiswa dari tahun akademik yang sama adalah hal yang ideal, namun hal tersebut tidak selalu mudah untuk dicapai. Oleh karena itu, IPE antara mahasiswa dengan tahun akademik yang berbeda dapat menjadi alternatif. Mempertimbangkan potensi hirarki di antara para siswa, peran guru sebagai fasilitator sangat penting untuk memastikan pembelajaran yang memadai dan mengelola potensi konflik. Meskipun perspektif dan faktor-faktor yang dapat diatribusikan kepada guru untuk implementasi IPE yang sukses telah didokumentasikan, ada pengetahuan yang terbatas tentang pendekatan untuk memulai IPE dan mengatasi konflik di antara siswa selama program berlangsung.