Masih terdapat kekurangan keragaman diantara mahasiwa yang mengejar karir akademik klinis. Ketidaksetaraan struktural, diskriminasi, dan kurangnya panutan yang dapat dijadikan panutan dapat merugikan mahasiswa yang kurang beruntung, sehingga menghambat pengalaman pendidikan dan peluang karir mahasiswa. Pendekatan yang inovatif dan efektif diperlukan di tingkat sarjana untuk mengatasi masalah ini, memastikan jalurnya representatif, beragam, dan inklusif. Para mahasiswa merefleksikan bagaimana sesi ini memperluas pemahaman mereka tentang pendidikan kedokteran di luar pengalaman kurikulum mereka. Para mahasiswa menggambarkan bagaimana mereka memperoleh keterampilan dan membangun jaringan untuk mengembangkan minat mereka dalam pendidikan kedokteran. Keinginan untuk membuat pendidikan kedokteran menjadi lebih inklusif diidentifikasi sebagai prioritas utama bagi para mahasiswa, dan para mahasiswa merasa diberdayakan untuk mengadvokasi perubahan positif di dalam institusi mereka sendiri.