Anatomi merupakan salah satu ilmu dasar dalam kedokteran. Dokter berkewajiban untuk memastikan pelayanannya aman dan efisien, sehingga mereka perlu menguasai ilmu anatomi untuk mendukung pekerjaannya dalam memahami kondisi pasien. Pada kondisi lain, terjadi pergeseran kurikulum kedokteran yang berdampak pada penurunan jam pelajaran anatomi. Kondisi ini mengakibatkan rendahnya prestasi akademik anatomi mahasiswa kedokteran. Pertanyaan ketiga dari sepuluh pengembangan kurikulum, yaitu konten apa yang harus dimasukkan? Perlu diselesaikan agar waktu yang terbatas dapat dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mencapai konsensus lingkup nasional diantara para ahli anatomi tentang mata kuliah materi anatomi yang harus disampaikan kepada mahasiswa kedokteran.
Penelitian ini dirancang dengan pendekatan kualitatif dengan metode tertentu Teknik Delphi dua putaran. Dengan menggunakan metode purposive sampling, subjek penelitian yang terlibat adalah 20 ahli ilmu anatomi di Indonesia. Kuesioner sebagai instrumen dalam penelitian ini disusun berdasarkan buku teks anatomi. Delphi pertama bertujuan untuk memilih materi kuliah anatomi dan kuliah tambahan. Putaran kedua Delphi bermaksud untuk memberikan rentang level dari 1 – 4. Tingkat konsensus yang ditetapkan oleh peneliti pada titik 80%.
Delphi putaran pertama menghasilkan 760 topik anatomi yang terdiri dari 636 materi asli yang disusun oleh peneliti dan 124 materi tambahan yang ditambahkan oleh panel Delphi. Materi tambahan adalah osteomiologi dan sistem sensorik. Babak Delphi kedua menyetujui 64% materi dari babak Delphi pertama (489).
Para ahli anatomi Indonesia sepakat bahwa tidak semua materi anatomi perlu dipelajari oleh mahasiswa kedokteran. Konsensus mereka adalah sekitar 64% dari semua materi yang harus dipelajari.
Selengkapnya: KLIK DISINI
Siti Munawaroh, Gandes Retno Rahayu, Efrayim Suryadi
COMMENTS