Proses pembelajaran di fakultas kedokteran merupakan stressor besar bagi mahasiswa. Banyak peneliti telah melaporkan tekanan yang lebih tinggi dan masalah kesehatan psikologis terkait pada mahasiswa kedokteran daripada populasi umum dan mahasiswa non-medis. Studi ini mengeksplorasi bagaimana distress mempengaruhi mahasiswa kedokteran Indonesia di FMAU, dan hubungannya dengan kinerja akademik dan faktor demografi. Studi cross sectional dilakukan pada 185 subjek pada mahasiswa kedokteran tahun ketiga FMAU antara April – Mei 2013. Tingkat stres diukur dengan menggunakan Kuesioner Kesehatan Umum-12 versi bahasa Indonesia (GHQ-12), dengan indikator skala Likert (stres adalah ketika skor >15). Variabel demografi seperti jenis kelamin, sumber keuangan, dan status ekonomi dinilai dalam penelitian ini. Prestasi akademik diukur dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan IPK semester terakhir. Analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Penelitian ini mengidentifikasi 35,7% siswa dalam keadaan tertekan, dengan rata – rata skor GHQ-12 13,42+SD4,97. Tidak ada hubungan yang ditemukan antara jalur masuk, kinerja akademik dan kesulitan. Namun, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa mahasiswi memiliki risiko lebih tinggi mengalami kesulitan (p<0,05).
Risiko distress pada mahasiswa kedokteran relatif tinggi. Namun, tidak ada hubungan antara faktor demografis, kinerja akademik dan kesulitan. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengeksplorasi faktor – faktor risiko yang menyebabkan distres mahasiswa kedokteran dalam konteks Indonesia.
Selengkapnya https://doi.org/10.22146/jpki.25236
COMMENTS