Mengevaluasi Prinsip Pendidikan Interprofesional Dalam Program Longitudinal Berbasis Masyarakat Untuk 3 Sekolah Profesi Kesehatan: Kedokteran, Keperawatan, dan Gizi

Mengevaluasi Prinsip Pendidikan Interprofesional Dalam Program Longitudinal Berbasis Masyarakat Untuk 3 Sekolah Profesi Kesehatan: Kedokteran, Keperawatan, dan Gizi

Interprofessional education (IPE) merupakan suatu metode yang ditawarkan untuk mendukung kolaborasi dua profesi kesehatan atau lebih dalam rangka menciptakan kerjasama tim yang ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sikap interprofesional mahasiswa selama penerapan IPE dalam program berbasis komunitas di antara 3 mahasiswa profesi kesehatan. Mahasiswa tahun kedua dan ketiga dari tiga sekolah profesi kesehatan di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, kedokteran (n = 50), pembibitan ( n = 50), dan gizi ( n= 50), direkrut pada 2015. Siswa dikirim ke lingkungan komunitas dalam kelompok kecil yang terdiri dari 10 siswa yang terdiri dari tiga siswa sekolah tersebut. Data kuantitatif dikumpulkan dengan survei menggunakan instrumen Skala Sikap Interprofessional yang berisi 5 subskala (27 item): kerja tim, peran dan tanggung jawab; berpusat pada pasien; bias interprofesional; keragaman dan etika; dan berpusat pada masyarakat. Item yang digunakan ialah skala Likert 5 tingkat. Analisis deskriptif dilakukan untuk data kuantitatif dan perbandingan antara ketiga kelompok menggunakan uji Kruskal-Wallis.

Sebagian besar siswa sangat setuju mereka belajar banyak tentang sikap interprofessional selama program ini (skor rata – rata setiap subskala: 3,85, 4,19, 3,18, 3,83, dan 3,99, masing – masing). Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata – rata setiap subskala (p <0,05). Mahasiswa kedokteran dan keperawatan memiliki nilai rata – rata yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa gizi, kecuali pada subskala pemusatan komunitas (p = 0,197). IPE dapat diimplementasikan dengan sukses dalam kurikulum pendidikan berbasis masyarakat longitudinal dan bermanfaat bagi mahasiswa sarjana dalam mempelajari sikap interprofessional. Program harus dievaluasi dan ditingkatkan untuk memastikan semua siswa mendapatkan manfaat yang sama. penulis Doni Widyandana.

 Selengkapnya:   https://doi.org/10.22146/jpki.35553

COMMENTS