KBRI Havana Jajaki Kerja Sama Pendidikan Kedokteran Indonesia-Kuba

Auto Draft

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Havana, Nana Yuliana, melakukan pertemuan dengan Rektor Universidad Ciencias Medical (UCM) Carlos J Finlay, Tamara Chao Correa, di Camaguey dalam rangka menjajaki kerja sama pendidikan kedokteran antara Indonesia dan Kuba. Dalam pertemuan itu, Dubes Nana mengatakan perguruan tinggi di Indonesia dapat mempelajari keunggulan bidang kedokteran yang dimiliki Kuba.

Rektor UCM, Tamara Chao Correa, menyambut baik rencana kerja sama dengan universitas di Indonesia termasuk pertukaran dosen dan penelitian. Indonesia dan Kuba memiliki kesamaan terutama penyakit tropis yang banyak diderita masyarakat.

Saat ini tercatat tujuh mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Kuba untuk mendalami studi kedokteran di berbagai perguruan tinggi di Kuba.

Ada tiga mahasiswi Indonesia yang berkuliah di UCM Carlos J Finlay Camaguey, yaitu Felizia Bela Dholu (alumni SMAN 70 Jakarta), Santi Susanti (alumni Pondok Pesantren Terpadu Al-Ma’shum Mardiyah, Cianjur), dan Bunga Annissa Oktavia (Alumni SMAN 3 Cirebon). Satu lagi mahasiswi bernama Musyahid Dhiyau Aldhini (alumni SMAIT Tunas Bangsa) kuliah di UCM Villa Clara.

“Tantangan yang dihadapi lulusan Fakultas Kedokteran di Kuba adalah keharusan mengikuti martikulasi pendidikan kedokteran di Indonesia, padahal mereka telah menempuh kuliah di Kuba selama 6 tahun,” kata Dubes Nana, lewat siaran pers yang diterima Beritasatu.com dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Havana, Jumat (26/3/2021).

Secara terpisah, Dubes Nana juga bertemu dengan pihak rektorat UCM di Villa Clara, yang berjarak sekitar 3 jam dari ibu kota Havana. Dalam pertemua itu, Wakil Rektor UCM, Ivette Molina Linares, menjelaskan mengenai sistem pendidikan kedokteran di Kuba. Di sana sejak tahun pertama para mahasiswa sudah diminta untuk terjun ke lapangan dan berkunjung ke rumah-rumah penduduk untuk mengawasi kesehatan masyarakat.

Selama ini Kuba memberikan beasiswa kepada sejumlah negara di Asia, Afrika dan Eropa untuk menempuh pendidikan kedokteran melalui Universitas ELAM (Escuela Latinoamericana de Medicina). Setelah 2 tahun berkuliah di ELAM, mereka akan disebar di sejumlah universitas di propinsi dan fasilitas kesehatan di Kuba.

Sumber: BeritaSatu.com

COMMENTS