FK Unpatti lakukan Rapid Tes Antigen Bagi 86 Calon Mahasiswa Koass

FK Unpatti lakukan Rapid Tes Antigen Bagi 86 Calon Mahasiswa Koass

Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura melakukan rapid test antigen terhadap 86 dari 176 mahasiswa koass (dokter muda).

Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. Bertha Jean Que, Sp.S., M.Kes, menjelaskan 86 dokter muda yang akan menjalani Prodi Klinik/Profesi di RSUD dr. M. Haulussy dan beberapa RS jejaring di kota Ambon, adalah lanjutan bagi para calon dokter yang telah menyelesaikan pendidikan di Prodi Preklinik.

Menurutnya, pelaksanaan Rapid antigen gelombang pertama sebanyak 86 orangorang yang dilaksanakan
jumat, untuk kelompok pertama 43 orang, dilanjutkan sabtu, 20 Februari 43 orang.

Sedangkan untuk gelombang kedua nantinya sebanyak 90 orang, kemungkinan akan dilakukan 2 minggu kemudian.

Dekan FK menjelaskan, kondisi Covid-19 berdampak pada mundurnya jadwal pelaksanaan koass, karena tahap awal Covid-19 muncul di kota Ambon, RSUD dr. M. Haulussy dan beberapa RS jejaring sibuk berbenah menghadapi kasus Covid-19.

Dengan adanya covid tersebut mengakibatkan kunjungan pasien ke RS juga menurun, sehingga kegiatan Prodi Klinik di RS sementara dihentikan di pertengahan maret 2020 sesuai SK Rektor untuk menunda semua proses perkuliahan.

Menurutnya, hal ini tidak hanya berlangsung di FK Unpatti tetapi hampir di semua Fakultas Kedokteran di Indonesia bahkan di seluruh dunia.

, “ Pendidikan Prodi Klinik adalah jenjang pendidikan kedokteran yang dilaksanakan di RS dan di tengah masyarakat, dan berlangsung selama 2 tahun,”ujarnya.

Ia menambahkan, karena kondisi Covid-19 tidak ada tanda-tanda kapan selesai, akhirnya Fakultas mengambil keputusan koass harus segera dimulai.

Dijelaskan, pelaksanaan tahun pertama dilakukan dengan presentasi tugas (referat, jurnal) melalui sistem online yang dilaksanakan tepat 1 Juni 2020.

Pada tahun kedua dengan harapan cerita covid sudah selesai, Dokter baru harus belajar langsung di samping pasien (bedside teaching), online hanya untuk menilai kognitif, tetapi untuk psikomotor harus offline.

,”Offline, dimana berhadapan dengan pasien, karena calon dokter harus belajar melakukan pemeriksaan terhadap pasien, belajar menegakkan diagnosa penyakit, belajar merencanakan pemeriksaan penunjang dan terapi lewat bimbingan dokter spesialis”tuturnya.

Ditambahkan, Pandemi Covid-19 ternyata masih terus berlangsung hingga saat ini dan tidak bisa diprediksi kapan berakhir, tetapi yang jelas proses pendidikan mahasiswa di Fakultas Kedokteran harus diselesaikan.

Lanjut dr. Bertha, memasuki tahun 2021 FK Unpatti memutuskan harus menyelesaikan fase prodi klinik dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

Fakultas Kedokteran melakukan rapid test antigen terhadap 176 dokter sebagai persyaratan untuk menjalani rotasi pada bagian-bagian di rumah sakit tempat pendidikan klinik dilaksanakan.

Rapid antigen akan dilaksanakan setiap 2 minggu rotasi untuk memastikan mereka tidak terpapar dengan Covid-19, dan Rapid antigen di FK Unpatti dilakukan oleh dokter Spesialis Patologi klinik dr. Vina Latuconsina dan 3 orang analis kesehatan.

Ia menambahkan, Rapid antigen untuk koass saat ini mendapat bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, gratis, tidak ada pungutan.

,”Pelaksanaan Rapid antigen dilaksanakan 19-20 Februari 2021 dilakukan rapid tes antigen dan direncanakan pada tanggal 22-23 Februari 2021 mereka akan divaksin di RSUD dr. M. Haulussy, Ambon“ ungkap dr. Bertha

Lanjutnya, FK Unpatti sudah bisa melakukan rapid test antigen, rapid test antibodi, setelah menyelesaikan pemeriksaan rapid antigen untuk mahasiswa FK Unpatti diharapkan dalam waktu dekat pemeriksaan rapid test antibodi, sudah bisa dilakukan untuk warga kampus dan masyarakat umum.

Ia menambahkan, laboratorium Biomolekuler Fakultas Kedokteran dalam waktu dekat siap difungsikan dan bisa menerima dan memeriksa sampel klinis RT-PCR (Real Time Polymerase Chain Reaction).

Biaya untuk pemeriksanaan baik PCR, rapid test antigen, rapid test antibodi pada FK Unpatti dipastikan dapat dijangkau “ ujarnya.


Sumber: https://www.tribun-maluku.com/

COMMENTS