Kondisi tubuh yang terasa sakit di bagian perut, khususnya bagian lambung, kerap disebut maag oleh masyarakat Indonesia.
Faktanya, ternyata maag tidak dikenal sebagai nama penyakit dalam ilmu kedokteran.
Ini dijelaskan oleh dr. Hendra Nurjadin, Sp. PD-KGEH dari RS Pondok Indah, Puri Indah, saat menjawab pertanyaan salah satu pembaca Kompas.com tentang perbedaan maag dan gerd.
“Istilah ‘sakit maag’ sebenarnya tidak ada dalam literatur medis. Asal usul kata ‘maag’ berasal dari bahasa Belanda, yaitu ‘de-maag’ yang artinya lambung,” kata Hendra.
Kesalahan ini kemudian sudah menjadi salah kaprah di tengah masyarakat hingga saat ini. Maag masih digunakan untuk menyebut kondisi sakit yang biasanya diakibatkan karena pola makan yang tidak teratur.
Sakit maag juga kerap diasumsikan sama dengan sakit asam lambung, karena ditandai dengan naiknya asam lambung. Padahal menurut Hendra kedua hal itu tidak berkaitan satu sama lain.
“Banyak orang salah paham dan mengira bahwa maag itu sama dengan asam lambung. Ini karena pada kebanyakan kasus, keluhan maag disebabkan oleh gangguan asam lambung dan gerakan lambung,” jelas dia.
Sementara itu, masyarakat sering menggunakan istilah maag untuk menyebut berbagai keluhan sakit di bagian perut yang berkaitan dengan masalah pencernaan, misalnya mual, muntah, kembung, begah, dan lainnya, sehingga maknanya semakin kabur.
“Oleh karena itu, istilah ‘sakit maag’ pun lebih mencerminkan suatu kumpulan keluhan, dan tidak menunjukan suatu penyakit spesifik di pencernaan,” ucap Hendra.
Laman Hello Sehat juga menyebutkan hal yang sama. Maag bukanlah suatu nama penyakit, melainkan kumpulan keluhan kesehatan yang dirasakan seseorang.
Meskipun demikian, keberadaanya tidak bisa dianggap ringan karena bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan lain di belakangnya yang lebih parah.
GERD
Untuk keluhan yang disebabkan karena naik atau bergeraknya asam lambung, dalam dunia kedokteran lebih dikenal sebagai GERD atau gastro-esophagael reflux disease.
“Definisi GERD sendiri menurut Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal di Indonesia adalah suatu gangguan berupa isi lambung yang mengalami refluks berulang ke dalam esofagus, menyebabkan gejala dan/atau komplikasi yang mengganggu,” jelas Hendra.
GERD inilah yang menyebabkan keluhan “sakit maag” muncul.
Sebab dan pencegahan GERD
Beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami GERD adalah karena asupan makanan, minuman, dan obat-obatan, gaya hidup yang tidak sehat, masalah hormonal juga struktural tubuh.
Misalnya terlalu sering mengonsumsi kopi, cokelat, teh pekat, dan makanan yang terlalu berlemak. Atau obat-obatan yang mengandung teofilin, nitrat, dan calcium-channel blocker.
Alasan hormonal misalnya jika penderita tengah ada dalam proses mengandung atau tengah menjalani proses KB.
Untuk menghindari GERD, maka disarankan seseorang untuk memiliki pola makan yang teratur, menjaga asupan makanan dengan tidak mengonsumsi sesuatu secara berlebih.
Menghindari minuman beralkohol dan rokok juga banyak disarankan.
Terakhir, konsultasikan dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat-obatan anti-nyeri, khususnya yang sifatnya herbal seperti jamu-jamuan.
COMMENTS