Untuk mengikuti perkembangan ilmu kedokteran saat ini, setiap dokter dituntut untuk dapat melakukan pendidikan kedokteran lanjutan (PKM) setelah menyelesaikan pendidikan kedokterannya. Namun, institusi pendidikan kesehatan bertanggung jawab untuk memastikan lulusannya mampu melakukannya dengan mengembangkan keterampilan belajar mandiri (SRL). Oleh karena itu, peneliti mengembangkan modul pembelajaran yang tidak hanya menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa tetapi juga memaksimalkan peran guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model penilaian terprogram.
Pembelajaran sebagian besar menggunakan pendekatan SCL (62,7%), dan terdiri dari 8 metode pembelajaran yang berbeda. Kegiatan penilaian dilakukan dengan menggunakan metode kombinasi penilaian untuk menilai kognitif, keterampilan, dan perilaku profesional siswa. Siswa juga diminta untuk melakukan evaluasi diri menggunakan tugas menulis reflektif, dan masing – masing siswa juga menerima 360 derajat. Setiap siswa ditugaskan untuk 1 mentor untuk membimbing mereka selama kursus.
Lebih dari separuh siswa (52,24%) menyatakan bahwa mereka ‘dipaksa’ mengikuti mata kuliah tersebut karena tidak masuk ke blok pilihan pilihan pertama. Namun, di akhir blok, semua siswa mengalami perubahan perspektif dan setuju bahwa blok ini menarik dan bermanfaat bagi mereka. Siswa dapat mandiri jika kita sebagai guru memaksimalkan peran sebagai fasilitator dan mentor, serta memberikan otonomi yang lebih besar kepada siswa dalam belajar. Selengkapnya: KLIK DISINI
Penulis: Natalia Puspadewi, Elisabeth Rukmini
COMMENTS