Problem-based learning (PBL) sudah dilaksanakan di hampir seluruh fakultas kedokteran di Indonesia. Meskipun demikian,, PBL sebagai metode pembelajaran masih terus diperdebatkan. Tulisan ini mencoba mengurai perdebatan PBL dalam penerapannya di fakultas kedokteran, sekaligus merekomendasikan beberapa catatan penting agar PBL terus dapat dimaknai dan berkembang. PBL perlu dipandang sebagai salah satu metode student centered learning sehingga tidak menutup kemungkinan perkembangannya dalam implementasi yang empirik di fakultas kedokteran di Indonesia.
Penerapan PBL di fakultas kedokteran perlu secara terus menerus dievaluasi sehingga mendorong, revisi terus menerus menuju perubahan paradigma berpikir anggota sivitas akademikanya. Studi PBL telah berkembang luas tetapi secara empirik prodi kedokteran di Indonesia belum cukup membuktikan seberapa jauh efektivitas PBL di berbagai FK se -Indonesia. Bukti – bukti studi telah menggiring pada perbaikan PBL di berbagai lini termasuk tutor, desain PBL, asesmen dan evaluasi program. Konsistensi pada penerapan hasil studi ini barangkali akan membuat kita berhenti memperdebatkan PBL pada tingkatan anekdotal; dan menjadikan PBL terus berkembang sesuai bukti ilmiah penerapannya di FK Indonesia. Akhirnya, kembali pada prinsip pembelajaran metode SCL; PBL hanyalah salah satu pendekatan SCL. SansonFisher dan Lynagh29 mengusulkan agar kita mempertimbangkan variasi metode lain selain PBL. Kedua penulis menyoroti kurangnya diseminasi metode pembelajaran yang lain dibandingkan dengan PBL di fakultas kedokteran. “Elisabeth Rukmini”.
Selengkapnya KLIK DISINI
COMMENTS