Sebagai bagian dari generasi modern, gawai dan aplikasinya tidak terpisahkan dari mahasiswa kedokteran. Salah satunya adalah pesan aplikasi instan, Whatsapp Messenger. Dalam artikel jurnal yang diterbitkan BMC Medical Education, diteliti bagaimana aplikasi tersebut memfasilitasi pembelajaran di NHS, Inggris. Efek dari kepraktisannya, aplikasi Whatsapp juga bisa menjadi revolusi di dunia kedokteran seluruh dunia. Namun, masih perlu diteliti lebih jauh seberapa manfaat teknologi ini di dalam lingkungan yang respektif.
Popularitas WhatsApp yang terus berkembang bisa menjadi fasilitas pembelajaran sesi PBL ke lingkungan klinis di antara mahasiswa dan dosen kedokteran. Perubahan besar dalam persepsi ini, dari hari – hari dimana gawai dipandang sebagai gangguan, menjadi peningkatan kesadaran akan peluang yang ditawarkan aplikasi pesan singkat untuk mahasiswa dan dosen.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah aplikasi pesan instan bisa meningkatkan cara penyampaian pendidikan kedokteran, dengan menciptakan saluran komunikasi antara mahasiswa dan dosen, meningkatkan kesempatan belajar dan memberikan pengalaman pendidikan yang unggul secara keseluruhan bagi mahasiswa kedokteran. Pandemi COVID-19 telah menghadirkan kesempatan tak terduga untuk mencoba dan mempelajari secara menyeluruh dampak dari inovasi tersebut dalam memberikan pendidikan kedokteran. Pengenalan platform aplikasi pesan instan ke dalam praktik klinis akan membutuhkan waktu, meskipun pembaruan ad hoc di versi berikutnya akan bermanfaat bagi tenaga medis, pasien, dan sistem kesehatan di seluruh dunia.
Selengkapnya : https://bmcmededuc.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12909-020-02440-7
COMMENTS