Membantu mahasiswa kedokteran untuk handal dalam mendiagnosis merupakan tujuan penting dari pendidikan kedokteran. Kemahiran untuk melakukan clinical reasoning dalam rangka menegakkan diagnosis ini didapatkan mahasiswa pada saat rotasi klinik di bangsal, dimana mahasiswa melihat pasien nyata dan diminta untuk menerapkan pengetahuan mereka tentang penyakit untuk pertama kalinya. Namun, dalam kenyataannya belajar selama rotasi klinik sebagian besar dilakukan secara learning by doing, dan kesempatan untuk meninjau secara kritis kinerja seseorang sangat terbatas.
Sebuah studi yang dilakukan pada clinical setting dimana kepaniteraan klinik berlangsung, menunjukkan kurang dari setengah mahasiswa dapat melihat pasien dengan masalah medis yang memiliki tingkat prevalensi tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut, fakultas kedokteran mengembangkan kursus Clinical Reasoning yang dapat memberikan siswa banyak kesempatan untuk berlatih dan merawat pasien serta mendapatkan feedback. Kursus tersebut merupakan bagian dari kurikulum pre - klinis, sebagai persiapan untuk rotasi klinik, tetapi diberikan pada fase awal kurikulum, termasuk pada tahun pertama perkuliahan.