Sesi 3 ASM Hari 1

Sesi 3. Strategi akselerasi kebijakan dan inisiatif penugasan residen di daerah sulit termasuk mengatasi kendala yang ada


Moderator sesi ini ialah DR. dr. Dwi Handono Sulistyo, MKes. Materi yang pertama ialah ‘Strategi Akselerasi Kebijakan dan Inisiatif Penugasan Residen di Daerah Sulit Termasuk Mengatasi Kendala yang Ada

Pembahasan dari Aspek Program PPDS-BK Kementerian Kesehatan. Materi ini disampaikan oleh Dr. Kirana Pritasari, MQIH (Kepala Pustanserdik BPPSDM.

Program PPDS ini menyiapkan biaya pendidikan untuk PPDS, nakes, serta seluruh PNS sektor kesehatan S1-S2-S3. Data terbaru yang berhasil dihimpun Kemenkes ialah akses pelayanan masih terbatas, 82,9% akses ke tenaga bidan, dan baru 21% Rumah Sakit Daerah (RSD) yang memberikan pelayanan PONED.Bagaimana residen memberikan pelayanan dalam JKN? Pertama jelas untuk cek kebutuhan RS tujuan penugasan khusus. Pusat perencanaan dan pendayagunaan kesehatan yang memproses data dan harus selalu disesuaikan. Kita perlu melakukan pemetaan kebutuhan, dana dan koordinasi. Koordinasi Pusat, provinsi, kabupaten dilakukan dalam perlindungan hukum Perlu kajian awal, ada verifikasi dari Pusat/FK yang akan mengirimkan, pengembangan desain. Penyiapan manajemen untuk mendukung hal tersebut. Kemitraan dengan RSD untuk dana, monitoring, supervisi. PPDS bagi peserta mampu menumbuhkan sense of urgency.

Materi selanjutnya ialah ‘Strategi Akselerasi Kebijakan dan Inisiatif Penugasan Residen di Daerah Sulit termasuk Mengatasi Kendala yang Ada: Pembahasan dari Aspek Operasional di Lapangan. Materi ini disampaikan oleh Yoke Rahail, Mkes, Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.

Permenkes 541 Tahun 2008 menyatakan terkait peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Hal inilah yang ingin dicapai provinsi Maluku, Maluku sendiri merupakan 1 dari 5 provinsi kepulauan. Provinsi Maluku meliputi kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya dan Kepulauan Aru.Saat ini, kondisi yang terjadi kurang sesuai antara lulusan dan nakes. Untuk menyeimbangkan hal tersebut, saat ini dibuka kelas baru untuk minat studi kebidanan, keperawatan, gizi dan lingkungan.

Renstra ke depan, pertama, membentuk pokja di kabupaten kota, kedua mendorong pemerintah setempat untuk melakukan lebih banyak upaya preventif, ketiga, percepatan MDGs- yaitu pengurangan angka kematian bayi- maka dibuka formasi CPNS di dua kabupaten. Keempat, residen BPJS ditempatkan di RS kabupaten kota untuk bekerjasama dengan pemerintah Maluku.

Pencapaian yang ada, peningkatan pendidikan tenaga kesehatan provinsi. FK Universitas Pattimura meluluskan dokter pulau, dan diikuti dokter umum yang mulai banyak bermunculan. Kemudian, kami membentuk pusat gugus di seluruh kabupaten kota untuk memperpendek transportasi pulau. Gugus pulau dikoordinasikan ke pusat-pusat gugus. Kami juga melakukan pelayanan kegiatan perairan serta flying health care dengan menggunakan pesawat.

Manfaat keberadaan residen di Maluku: dapat terselenggara pelayanan spesialis kabupaten yang baik, tambahan pelayanan pemeriksaan. Berperan aktif dalam program di RS, home visit, peningkatan kemmapuan nakes lain. Peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan rumah sakit contohnya melalui forum pagi/apel pagi, forum rabu yaitu forum untuk mendiskusikan kasus yang terbanyak di ruangan, kemudian residen memberikan arahan pada perawat dan dokter umum, dan terjalinnya interaksi tim antara dokter spesialis, nutrisi, farmasi, perawat berdiskusi.

Diskusi dan klarifikasi.

Patuamansah, petugas belajar (Patubel) Kemenkes: perlu pembekalan residen untuk penugasan. Harus dipilah apa yang menjadi hak dan kewajiban? MoU yang jelas-meliputiasuransi, jaminan hukum, aspek tertentu untuk memilih aspek mana yang dikunjungi.

Dr. Kirana, sister hospital bisa dilakukan dan didanai oleh Kemenkes namun butuh proses. Apakah sarana ada? Bagaimana komitmen pemdanya? Pengalaman NTT kita perlu serius betul mau seperti apa ke depan? Cek lagi, RS mana yang meminta residen?

Bu Wildan, pengelolaan patubel melibatkan ropeg dan dirjen bina upaya kesehatan rujukan. Distribusi penugasan khusus mengharapkan data yang membutuhkan tenaga spesialis ini, namun belum maksimal. Harus ada prioritas yang seharusnya dikirim. Pelan-pelan mulai merata penyebarannya. Namun sayangnya, terjadi kekosongan selama berbulan-bulan. Residen pada semester enam bisa sama-sama mengirimkan residennya. Sistem monitoring online FK dengan ropeg, PPSDM dan BUK, agar terintegrasi. Permenkes terkait asuransi kesehatan akan disusun.

Yoke, di Maluku jika ada pergantian pejabat selalu ada ketidakstabilan. Saat ini sedang dirintis dengan UGM dan Unhas. Apa wujudnya? Apa bentuk optimalisasinya?

Kesimpulan: Provinsi Maluku-masih ada kemungkinan, baru ada 11 residen yang tinggal disana. Aspek kebijakan harus dipercepat, harus banyak promosi sehingga tidak adanya residen di daerah sulit.