24 Universitas akan Bangun Rumah Sakit Pendidikan

Solo — Dari 72 perguruan tinggi negeri maupun swasta yang memiliki Fakultas Kedokteran, baru 24 yang telah merencanakan memiliki rumah sakit pendidikan.

“Namun baru enam rumah sakit pendidikan yang telah dan atau operasional. Untuk itu kami cek satu persatu,” jelas Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) Muhammad Nashir kepada Timlo.net menjelang peninjauan Proyek Pembangunan Rumah Sakit UNS, di Solo, Kamis (4/1).

Menurut Menristiek, intinya rumah sakit pendidikan dikelola oleh fakultas, program studi atau universitas. Ke depan bergeraknya diharapkan bisa lebih besar daripada universitasnya sendiri. Karena lembaga tersebut mengelola sumber daya dan aset serta menangani layanan masyarakat umum yang begitu besar.

“Tetapi intinya tidak boleh ditinggalkan adalah untuk pengembangan pendidikan dan riset yang ada di Fakultas Kedokteran,” tandasnya.

Sehingga dalam masalah anggaran, menurut Nashir, dalam hal itu Kemenristekdikti juga mengalokasikan pada anggaran operasional rumah sakit pendidikan. Walaupun selama ini anggaran tersebut masih kurang, dan bahkan pada APBN Perubahan nanti akan diajukan tambahan anggaran operasionalnya.

Sementara keberadaan dokter sekarang ini berdasarkan Kementerian Kesehatan, menurut Nashir, rasio dokter masih berkisar 1 : 2.500. Berarti masih kekurangan kebutuhan dokter. Padahal idealnya berkisar 1 : 1.000.

“Artinya pendidikan dokter dan keberadaan rumah sakit pendidikan perlu didorong kuantitasnya, juga kualitas,” jelasnya.