UMI Buka Prodi Kedokteran Gigi

dokter-gigi-umiJAKARTA - Universitas Muslim Indonesia (UMI) akan membuka program studi (Prodi) Kedokteran Gigi untuk tahun ajaran 2012/2013. Pembukaan ini dipastikan setelah terbitnya surat keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh.

“Alhamdulillah, UMI kembali berbangga mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk membuka program studi Kedokteran Gigi. SK dijemput oleh Wakil Rektor I UMI Syahnur Said,” kata Rektor UMI, Masruruah di ruang kerjanya, Selasa (1/5/2012).

Menurut Masrurah, proses untuk memperoleh SK ini sudah dilakukan sejak tahun lalu. UMI telah mendapat rekomendasi dari konsorsium kedokteran sejak tahun lalu.  Sehingga, jika ditanya tentang kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) serta sarana dan prasarana, UMI akan menyatakan kesiapannya.

Selama ini, lanjut Masrurah, pihaknya tidak membuka prodi tersebut semata-mata hanya menunggu legalitas formal dari Mendikbud. Dengan terbukan Podi Kedokteran Gigi berarti UMI menyediakan 35 Prodi bagai calon mahasiswa baru (Maba) jenjang strata satu (S-1).

Dia menyebutkan, dengan dikeluarkannya SK Kedokteran Gigi, UMI merupakan perguruan tinggi terakhir yang diberikan kepercayaan membuka prodi tersebut. SK serupa tidak akan diberikan kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lainnya sebagaimana disampaikan pemerintah bahwa tidak ada lagi pembukaan prodi kedokteran gigi

Setelah keberhasilan UMI mendapatkan izin pembukaan prodi kedokteran gigi, berarti sudah ada dua instansi penyelenggara pendidikan pencetak dokter gigi di Sulsel selain Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Seperti diketahui, sebelum keluarnya SK, UMI juga sudah pernah melakukan penandatangan kerjasama dengan Kedokteran Unhas. Hal ini dinilai sangat penting dan strategis bagi UMI, karena Fakultas Kedokteran Gigi Unhas sudah banyak menghasilkan dokter gigi.

Kerjasama ini tidak hanya terbatas pada proses pembukaan, tetapi akan terus berlanjut termasuk bantuan tenaga pengajar, praktikum laboratorium, dan praktik klinik. Diharapkan, kerjasama itu akan terus dibina karena tidak mungkin dapat berhasil dengan baik kalau hanya jalan sendiri-sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan institusi yang lain