Tim Dokter Korea Bantu Perbaiki Sistem Kesehatan di Aceh

Category: Berita Nasional Written by Super User Hits: 5944

Jakarta, Korea Association of Health Promotion (KAHP), NGO yang membantu depertemen kesehatan Korea Selatan akan melaksanakan program kesehatan di Banda Aceh. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kondisi kesehatan anak-anak, terutama setelah Tsunami melanda pada tahun 2004 lalu.

Proyek ini dimulai pada awal tahun ini dan berakhir pada tahun 2014. Dalam menjalankan misinya, KAHP menggandeng Korea International Cooperation Agency (KOICA) yang bertanggung jawab mengenai program bantuan dari Korea Selatan secara keseluruhan.

"Dalam program ini, kami akan membuat tata sistem yang diberlakukan pada masing-masing SD. Kita mendidik anak-anak agar peduli dengan kesehatannya sendiri dan memberikan pendidikan kepada anak agar tidak merokok sampai dewasa. Untuk kesehatan sekolah, kita akan membikin seminar mengenai teknik kesehatan secara khusus," kata dr Han-Ik Cho, presiden KAHP dalam acara temu media di Korean Center, Senin (4/6/2012).

Sebanyak 8 orang dari KAHP akan menjalankan program ini. Sebelumnya, tim dari Korea telah membuat MoU dengan dirjen kesehatan Banda Aceh, RS Permata Hati dan Dinas Pendidikan Aceh.

Saat ini, sudah ada 10 SD yang mendapat bantuan obat cacing dan obat hemoglobin. KAHP juga memeriksa kondisi kesehatan 760 orang anak-anak dan menanyai kebiasaan serta pandangan anak-anak mengenai rokok.

Tak hanya itu, KAHP juga mendatangkan guru olahraga dan dokter puskesmas untuk diberi pendidikan mengenai kesehatan anak. Selama memeriksa anak-anak di puskesmas, tim akan membagikan kartu kesehatan yg diadaptasi dari Korea namun sedikit dimodifikasi agar dapat digunakan di Indonesia.

Untuk mencegah kebiasaan merokok, KAHP memiliki cara tersendiri. Yaitu membuat kompetisi membuat lukisan anti rokok. 10 lukisan yang paling bagus akan diberi hadiah. Tak hanya murid saja, seluruh keluarga dan orangtua siswa boleh terlibat dalam kompetisi ini agar menyadari bahaya merokok.

"Ini adalah gerakan anti merokok. Kalau orang dewasa merokok si rumah, maka anaknya akan terganggu akibat rokok tersebut" kata mr Cho.

Untuk sementara ini, KAHP baru membantu 10 SD. Jumlah ini akan diperbanyak lagi menjadi 30-40 sekolah jika hasilnya bagus. Bahkan, KAHP menargetkan akan mencakup 17.550 sekolah dasar di Banda Aceh pada akhir program. Besaran biaya yg dikeluarkan tidak tanggung-tanggung, yaitu sekitar USD 400.000 atau sekitar 3,77 miliar selama 3 tahun.

"Minggu lalu kami baru melakukan tes darah untuk mengetahui kadar hemoglobin darah dan cek urine. Kami ingin memeriksa semua anak-anak, tetapi banyak anak kecil yang takut melakukan tes darah. Sampai saat ini, gejala penyakit yang ditemukan hanya kurang darah," kata mr Cho.

Rencananya, tim dokter dari KAHP akan mengunjungi Banda Aceh sebanyak 2 kali dalam setahun untuk melakukan pemeriksaaan kesehatan. Proyek ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Selama pemeriksaan kesehatan, jika ditemukan anak yang sakit, tim akan bekerjasama dengan rumah sakit setempat.


(pah/ir)

Putro Agus Harnowo - detikHealth