Kedokteran Trisakti Beri Penghargaan "Pejuang Kesehatan" Dirjen SDID

Fakultas Kedokteran Trisakti bersama Forum Ikatan Alumni Kedokteran Seluruh Indonesia (FIAKSI), PTTEP dan Dompet Dhuafa menggelar ajang penghargaan "Health Warrior Awards 2019" di Jakarta (28/6/2019).

Acara ini merupakan bentuk apresiasi bagi sejumlah tokoh yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata terhadap dunia kesehatan Tanah Air. Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID), Prof. Ali Ghufron Mukti dinobatkan sebagai salah satu pejuang kesehatan dalam acara penghargaan ini.

Penilaian para pemenang sendiri dilakukan atas dasar dampak, komitmen, prestasi, keberlanjutan program, dan penggerak dalam dunia kesehatan.

Pada kesempatan itu, beberapa tokoh juga dinobatkan sebagai pejuang kesehatan di antaranya; Titiek Puspa, Lula Kamal, Prof. Yati Sunarto, Bupati Jember Faida, dan berbagai tokoh dari generasi muda. Sinergi Tri Dharma "Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dipercaya untuk mendapatkan penghargaan sebagai pejuang kesehatan atau health warrior. Terima kasih atas apresiasi ini," ungkap Dirjen Ghufron.

Sinergi Tri Dharma

Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dipercaya untuk mendapatkan penghargaan sebagai pejuang kesehatan atau health warrior. Terima kasih atas apresiasi ini," ungkap Dirjen Ghufron.

Sebagai Mantan Wakil Menteri Kesehatan, Dirjen Ghufron memberikan perhatian khusus pada ketersediaan sumber daya manusia (SDM) di sektor kesehatan. Hal ini diwujudkan melalui terbentuknya Komite Bersama antara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Adapun salah satu program yang dihasilkan, yakni Academic Health System (AHS) yang menyinergikan unsur tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

"Ruang lingkup AHS mencakup pengembangan kurikulum di perguruan tinggi, rumah sakit pendidikan sebagai lokasi pendidikan profesi memastikan kesiapan tenaga kesehatan, serta sistem yang kontinyu dan berkelanjutan untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang optimal," tutur Dirjen Ghufron.

Pembentukan BPJS

Sebelumnya, Dirjen Ghufron juga memiliki andil besar dalam pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS).

Kala itu, Guru besar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) itu berperan sebagai ketua pokja persiapan BPJS yang kini menjadi andalan masyarakat untuk memperoleh layanan dan fasilitas kesehatan yang terjangkau. Hal ini tak terlepas dari keahliannya di bidang jaminan kesehatan.

"Konsep kebijakan mengenai jaminan kesehatan ini juga sudah saya sampaikan ke berbagai perguruan tinggi luar negeri, seperti di Harvard Medical School, University of Nottingham, Coventry University ketika saya diundang untuk memberikan kuliah umum," sebutnya.

Berkat dedikasinya itu pula, Dirjen Ghufron mendapat gelar kehormatan Honoris Causa (HC) bidang kesehatan dari Coventry University, Inggris, di tahun 2017.

Ia menuturkan, apa yang sudah dilakukannya selama ini tak semata-mata hanya untuk mengejar prestasi dan pengakuan internasional. Baginya, yang terpenting adalah memperjuangan sistem jaminan kesehatan yang murah, terutama untuk masyarakat yang kurang sejahtera.

Kesehatan menjadi kunci

"Menurut saya, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi adalah kunci mewujudkan kesejahteraan. Dahulu saya bercita-cita menjadi seorang dokter agar bisa menolong orang lain, apalagi saat itu biaya pengobatan mahal. Setelah saya berhasil menjadi dokter dan melanjutkan studi S-2 hingga S-3, saya ingin membangun sistem jaminan kesehatan masyarakat,” kenangnya.

Ia mengakui saat ini memang masih banyak tantangan harus dihadapi mewujudkan sistem jaminan kesehatan yang ideal di negara berkembang. Di sisi lain, jumlah penderita penyakit, seperti jantung, diabetes, kanker, obesitas kian meningkat.

Dirjen Ghufron menambahkan, untuk menyelesaikam permasalahan ini tidak cukup hanya mengandalkan SDM yang mumpuni.

"Perlu ketajaman visi dan panggilan hati, terutama bagi mereka yang berperan sebagai leader atau penentu kebijakan. Dan tentunya saya juga berharap apa yang telah saya lakukan selama ini juga bisa menjadi teladan yang baik bagi para generasi muda yang akan mengisi pembangunan di masa mendatang," tukasnya.

----------------------------------------------------
Sumber: https://edukasi.kompas.com/read/2019/06/29/21345841/kedokteran-trisakti-beri-penghargaan-pejuang-kesehatan-dirjen-sdid