Education in Medicine Journal (ISSN 2180-1932)
© www.eduimed.com
| e
29
CORRESPONDING AUTHOR:
Dr Cheah Whye Lian
Department of Community Medicine & Health
Sciences, Faculty of Medicine & Health Sciences, Universiti Malaysia Sarawak, Lot 77, Section 22 KTLD, Jalan Tun Ahmad Zaidi Adruce, 93150 Kuching, Sarawak.
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
©Medical Education Department, School of Medical Sciences, Universiti Sains Malaysia.
All rights reserved.

ABSTRACT

Objective : To determine the perception of medical students towards mentor-mentee system in Faculty of Medicine and Health Sciences of UNIMAS.
Method : It was a cross-sectional study involving all 104 second year and 80 fifth year medical students. A self-administered questionnaire consisting of socio-demographic details, general perceptions on mentor-mentee system, academic support, personal development, and emotional and psychological support was distributed. The data was analysed using the SPSS version 19.
Result : Majority of the subjects had a positive outlook towards the mentor-mentee system with a range of 45.6% to 57%. Three of the top rated perceptions were ‘mentor analyses mentee’s examination results and provides constructive feedback’, ‘mentor advises how to improve academic performance’, and ‘mentor gives encouragement and support for the challenges faced’ (66.8%, 68.0% and 62.9% respectively). Pre-cinical medical students had significantly better perception on mentor-mentee system than clinical students (p≤0.002) while those with non-clinician mentors significantly had better perceptions than those with clinician mentors (p≤0.003) on the system. No significant difference was found between the perceptions of males and females for all components (p=0.234 to 0.722).
Conclusion : The mentor-mentee system was found to be successful as more than half of the respondents had posititve perception on the system and its aspects. However, pre-clinical students benefited more compared to clinical students, which reflects the need to look at the support given to clinical students. It was recommen ded that future studies should incorporate the perceptions of mentors.

This article was retracted from publication due to it is a copied version of the original publication in “International Journal of Medical Education”
(http://www.ijme.net/archive/1/developing-medical-professionalism-in-future-doctors.pdf).

The journal is not hesitated to retract any duplicated articles or fake papers from publication.

WORKSHOP EVALUASI DAN PENYUSUNAN KURIKULUM
di FK Universitas Nusa Cendana Kupang NTT

1.  Latar belakang

Kurikulum FK UNDANA saat ini mengacu kepada kurikulum FK UNHAS sebagai FK Mitra.  Hal ini terjadi karena sebagian besar staf pengajar berasal dari FK UNHAS. Kurikulum FK UNDANA merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan metode Problem Based Learning (PBL). Visi dan misi FK UNDANA, yang berada di daerah terpencil dan kepulauan, tentunya berbeda dengan FK UNHAS, yang sudah established dan tidak berada di daerah terpencil maupun kepulauan. Hingga saat ini, penerapan kurikulum pendidikan dokter di FK UNDANA belum pernah dievaluasi dan disesuaikan dengan visi dan misi FK UNDANA.

FK UNDANA yang berada di daerah terpencil menghadapi permasalahan jumlah tenaga medis yang kurang dengan tingkat mobilitas yang tinggi. Salah satu tujuan didirikannya FK UNDANA adalah untuk mendidik anak daerah menjadi dokter dan meningkatkan jumlah tenaga medis yang bertahan bekerja di daerah terpencil. Apakah tujuan ini sudah nampak dalam kurikulum yang ada saat ini? Apakah lulusan yang dihasilkan akan menetap bekerja di NTT? Apakah karakter dan nilai-nilai mereka telah dibentuk oleh kurikulum yang ada untuk berpihak kepada masyarakat miskin dan daerah terpencil, khususnya NTT? Hal inilah yang mendorong dilakukannya evaluasi kurikulum yang ada, untuk dilakukan sedikit modifikasi disesuaikan dengan visi dan misi FK UNDANA berdasarkan sumber daya yang dimiliki.

2.  Tujuan

1.     Melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku saat ini.
2.     Menambahkan visi dan misi FK UNDANA ke dalam kurikulum yang ada.
3.     Menyusun kurikulum yang mampu meningkatkan retensi tenaga medis di daerah terpencil.

3.  Lingkup kegiatan

Dilakukan 3x workshop berkelanjutan dengan tema sebagai berikut: 

1. Mengevaluasi kurikulum yang sudah berjalan (workshop 1).
2. Menyusun kurikulum untuk meningkatkan retensi tenaga medis di daerah terpencil (rural doctor) (workshop 2).
3. Menyelaraskan kurikulum  pendidikan karakter rural doctor ke dalam kurikulum yang ada untuk menghasilkan kurikulum unik FK UNDANA (workshop 3).

Gambar 1. Alur workshop

Pada tahun 2013 akan dilaksanakan workshop tahap 1 dan 2, sementara workshop tahap 3 akan dilaksanakan pada tahun 2014.

4.  Keluaran

Dengan pelaksanaan workshop 2 ini, output dan outcome yang diharapkan adalah sebagai berikut:
a.   Output:

1)    Blueprint kurikulum makro pendidikan karakter rural doctor FK UNDANA.

b. Outcome

1)    Dengan adanya blueprint kurikulum pendidikan karakter ini, diharapkan pemahaman staf pendidik mengenai pendidikan karakter untuk mahasiswa kedokteran akan meningkat.
2)    Tingkat retensi dokter di daerah terpencil, khususnya NTT, akan meningkat dengan pelaksanaan kurikulum pendidikan karakter ini.

Abstract

Full Text: 

NA

Full Text: PDF

Refbacks

• There are currently no refbacks.