UGM Kembali Menghasilkan Profesor di Bidang Pendidikan Kedokteran

Category: Reportase Kegiatan Hits: 2834

Guru Besar Prof. dr. Gandes Retno RahayuSelasa, 2 April 2019 adalah hari yang begitu menggembirakan bagi Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK - KMK) UGM, khususnya Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika. Dengan begitu khidmat, dilaksanakan acara Pengukuhan Guru Besar Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., PhD yang berlangsung di Balai Senat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dihadiri oleh keluarga, civitas akademika, kolega, dan tamu undangan lain mengisi penuh ruangan Balai Senat UGM.

Dengan mengangkat judul “Adaptasi Pendidikan Kedokteran dalam Mendidik Dokter Masa Depan”, Gandes menyampaikan pidatonya dengan penuh energi dan inspirasi. Dalam pidatonya, Gandes menyampaikan tentang perubahan - perubahan dalam pendidikan kedokteran masa mendatang, diantaranya : perubahan pola dan penanganan penyakit secara global, perubahan pasien, pemahaman baru terhadap proses belajar, perubahan karakteristik mahasiswa kedokteran, laju evolusi teknologi informasi yang sangat cepat, dan laju evolusi teknologi kedokteran. Dengan berbagai perubahan dan kemajuan tersebut, lulusan pendidikan kedokteran diharapkan mampu menjadi medical expert, communicator, collaborator, leader, health advocate, scholar dan professional, serta tidak pernah berhenti belajar sepanjang hayat.

Dalam mempersiapkan perubahan, setiap elemen pendidikan harus disiapkan. Sembilan elemen pendidikan yang merupakan pilar utama dalam pelaksanaan pendidikan kedokteran meliputi : mahasiswa, pendidik, kurikulum, strategi, materi, teknologi, penilaian, lingkungan, dan organisasi. Pada elemen mahasiswa, pendidikan kedokteran kedepan sejak seleksinya tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, akan tetapi juga menekankan pada aspek non -kognitif dan rekam jejak. Selain itu, elemen mahasiswa juga menekankan bahwa status mahasiswa dalam pendidikan adalah sebagai mitra belajar dan pembelajar sepanjang hayat. Pada aspek pendidik, dari proses seleksi hingga pengakuan harus disiapkan dengan cermat dan dilakukan pengembangan diri secara terstruktur. Kurikulum dalam pendidikan kedokteran sudah tidak lagi seperti ivory tower dan a mystery tour, namun mengarah pada authentic curriculum authentic learning dan a mapped journey. Elemen strategi yang dikembangkan ke depan seyogyanya bersifat adaptive education dan just in time learning, dimana mahasiswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Materi pembelajaran dalam menyiapkan pendidikan dokter masa depan berfokus utama pada pelayanan kesehatan primer, orientasi klinis yang mengarah pada wellness, terintegrasikannya ilmu dasar/klinik dan ilmu perilaku dan etika sepanjang pendidikan. Selain itu, sangat ditekankan tentang perhatian pada determinan social, emotional competence, keterampilan interpersonal dan interprofesional, serta kepemimpinan. Dalam pengembangan elemen teknologi, pendidikan kedokteran ke depan harus lebih optimal dan bersifat ekstensif. Elemen penilaian belajar ke depan bukan hanya mengacu pada assessment of learning namun juga Saya akan menjaga rasa hormat yang tertinggi untuk kehidupan manusia“.  bukan hanya menekankan pada huruf dan angka namun mengarah pada programmatic assessment. Lingkungan belajar mahasiswa juga akan selalu menekankan pada budaya critical inquiry pada sepanjang pendidikan. Elemen organisasi harus mampu meminimalisasi tingkat stress mahasiswa dan hubungan kerja sama yang bersifat greater collaboration dan academic health system.

Berbagai elemen kunci yang telah dipaparkan bermuara pada aspek humanisme yang tidak boleh hilang, karena pada dasarnya hubungan dokter pasien adalah hubungan human to human. Perkembangan teknologi merupakan alat bantu dalam mengoptimalkan praktik kedokteran, bukan mengganti secara total. Pada kondisi inilah humanisme merupakan hal fundamental yang harus dipertahankan dan diperkuat. Pada penutupan pidato tersebut, Gandes mengutip salah satu lafal sumpah dokter yang diilhami oleh sumpah Hippocrates : “Saya akan menjaga rasa hormat yang tertinggi untuk kehidupan manusia“. Gandes menyampaikan pidatonya dengan sangat piawai, mencerahkan, dan membangkitkan keinginan untuk terus bertumbuh. Pidato itu diakhiri dengan segenap ucapan terima kasih kepada orang - orang yang telah berjasa dalam pencapaian gelar guru besar tersebut dalam suasana yang sangat mengharukan. Selamat Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., PhD atas dikukuhkannya sebagai Guru Besar dalam Ilmu Pendidikan Kedokteran FK - KMK UGM.

(Tyas Setya Nugraha- mhsw S2 IPK UGM)