Teori tujuan pencapaian secara konsisten dikaitkan dengan kognisi, emosi, dan perilaku spesifik yang mendukung pembelajaran di banyak bidang, tetapi belum diperiksa dalam pendidikan kedokteran pascasarjana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pencapaian tujuan penduduk dalam obat internal, dan bagaimana hal ini berhubungan dengan rasa self-efficacy, emosi epistemik, dan penilaian formatif dibandingkan dengan penilaian sumatif. Hasil ini akan menjadi penting karena program transisi lebih ke pendidikan berbasis kompetensi yang dicirikan oleh penilaian formatif yang sedang berlangsung.
Adapting the supervisory relationship measure for general medical practice
Hubungan antara supervisor dan dokter umum (GP) merupakan komponen penting dalam pelatihan yang efektif untuk generasi praktisi medis berikutnya. Meskipun pentingnya aspek relasional pendidikan klinis, sebagian besar evaluasi secara tradisional terjadi dari perspektif pencatat saja. Dengan demikian, tidak ada alat yang divalidasi untuk mengukur kualitas hubungan pengawasan dari perspektif pengawas. Makalah ini menyajikan adaptasi dan validasi dari ukuran hubungan pengawasan psikologi klinis (Pearce et al, Br J Clin Psychol 52: 249-68, 2013) untuk supervisor GP dalam konteks Australia.
Residency Specialty Choice Trends Over 24 Years
Penelitian telah menunjukkan penurunan tingkat kompetisi dalam spesialisasi perawatan medis dan primer yang umum diantara lulusan sekolah kedokteran AS dan peningkatan subspesialisasinya dengan "gaya hidup yang dapat dikontrol." Peneliti mengevaluasi persentase lulusan Harvard Medical School yang berpadanan ke tingkat tinggi. Gaya hidup berpendapatan rendah, dan gaya hidup nonkontrol sejak 1994 hingga 2017.
Peneliti memeriksa apakah kebijakan masa depan harus berfokus pada pemberian insentif kepada siswa untuk mengejar spesialisasi dengan gaya hidup yang tidak terkontrol dan menyoroti elemen gaya hidup yang dapat dikontrol dalam bidang ini. Selain itu menekankan imbalan alternatif yang dapat menarik kandidat untuk meraih hal ini.
Jurnal: Interprofessional communication in the emergency department: residents’ perceptions and implications for medical education
Residen merupakan komponen terbanyak tenaga kerja dalam sistem akademik layanan kesehatan, memberikan sebagian besar perawatan pasien langsung di bawah pengawasan dokter yang hadir, menjembatani kesenjangan antara pasien, dokter yang hadir, perawat dan profesional kesehatan bersekutu. Akibat peran utama mereka dalam tim layanan kesehatan, residen cenderung mempengaruhi fungsi tim dan patient outcome. Oleh karena itu, menangkap perspektif dan kebutuhan mereka merupakan langkah kunci dalam meningkatkan fungsi tim perawatan kesehatan. Faktanya residen masih dalam posisi pelatihan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan mereka, mengoptimalkan pelatihan mereka dalam komunikasi IP adalah target bernilai tinggi untuk meningkatkan praktik kolaboratif dan kualitas perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi dan perilaku residen EM terkait dengan komunikasi IP untuk merumuskan metode pelatihan untuk meningkatkan keterampilan ini.
Jurnal: Looking into the labyrinth of gender inequality: women physicians in academic medicine
Ketidaksetaraan jender tetap lazim di seluruh dunia dalam bidang kedokteran akademik. Penglihatan yang lebih dekat ke pengalaman dokter perempuan melalui kacamata budaya diperlukan untuk memajukan pemahaman tentang ketidaksetaraan gender dalam konteks ini. Namun, hanya sedikit penelitian yang menyelidiki bagaimana praktik sosial dan budaya secara implisit belum secara signifikan mempengaruhi ketidaksetaraan gender di seluruh karir dokter perempuan.