Spiritualitas dan Spiritual Care dalam Asuhan Kebidanan

“Seorang bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya bahwa semua manusia adalah makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama”.
Dalam implementasinya:

“Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional, sosial, budaya, spiritual serta pengalaman reproduksi”.

Kutipan di atas merupakan pernyataan yang termuat dalam falsafah kebidanan yang menjadi panduan dalam menjalankan praktik kebidanan yang termuat dalam Standar Profesi Bidan Indonesia. Profesi bidan berperan dalam memberikan asuhan yang aman, bersifat holistik, dan berpusat pada individu di segala batasan usia dan berbagai setting kehidupan.

Refleksi dalam Pengalaman Belajar Memainkan Peranan Penting dalam Membentuk Identitas Profesional Seorang Dokter

Selama beberapa tahun terakhir, pengembangan profesional identitas menjadi fokus utama dari pendidikan kedokteran, dengan menekankan pada proses yang beragam dan individual serta jalan yang harus ditempuh agar mahasiswa berkembang menjadi dokter yang diharapkan. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi bagaimana agar identitas profesional ini terbentuk, hasil penelitian menunjukkan bahwa refleksi dalam pengalaman belajar memerankan peranan penting. Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk mengembangkan keterampilan reflektif dalam bidang medis antara lain siswa harus menggunakan refleksi tertulis tentang signifikansi pribadi, diikuti oleh diskusi kelompok kecil dimana guru mendorong siswa untuk fokus pada pengalaman belajar yang diambil dari tulisan mereka.

Menengok Pengaruh Perbedaan Persepsi Fakultas dalam Penerapan Community Based Medical Education (CBME) dalam Kurikulum

Kemampuan lulusan perguruan tinggi kesehatan dalam menanggapi kebutuhan kesehatan masyarakat menjadi perhatian utama. Community Based Medical Education (CBME) adalah sarana untuk mencapai relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat. Seiring dengan jumlah perguruan tinggi kesehatan yang bertambah pesat yang juga sebanding dengan kebutuhan dan harapan kesehatan masyarakat, sangat mendesak bagi perguruan tinggi untuk memastikan kualitasnya, sehingga lebih responsif terhadap peningkatan kesehatan masyarakat.

Moratorium di US Medical School Enrollment: 1980 – 2005

Dalam 25 tahun, sejak 1980 hingga 2005 populasi Amerika Serikat meningkat sebanyak 70 Juta, tetapi jumlah dokter yang lulus dari Fakultas Kedokteran hanya berkisar 16.000 per tahun. Pada tahun itu juga jumlah dokter yang mengambil residensi pada tahun pertama meningkat 23.000. Residensi yang masuk bukan semuanya dari Pendidikan Kedokteran di Amerika Serikat melainkan juga dari luar Amerika Serikat.

Jumlah Residensi dari luar Amerika Serikat tercatat meningkat dua kali dari 11.424 pada 1980 menjadi 22.419 pada 2000. Mengapa Amerika Serikat semakin tergantung pada tenaga dokter dari luar Amerika Serikat untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat Amerika ? Ini bukan karena kurangnya pendaftar dari Fakultas Kedokteran yang ada di Amerika Serikat.

Pelatihan Tahap 2: Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk Institusi Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan 25 – 26 Juli 2019

Pendidikan tinggi yang bermutu saat ini merupakan keharusan, terlebih lagi untuk pendidikan dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis serta profesi kesehatan yang lain.

Hal ini diamanatkan melalui UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003, UU Pendidikan Tinggi No 12 Tahun 2012 serta berbagai peraturan terkait lainnya. Di tingkat ASEAN, telah disepakati bahwa pada 2015 akan terbentuk ASEAN Community dimana terjadi mobilisasi barang dan jasa secara bebas. Ada dua pandangan terkait ASEAN Community ini.

Pertama, bisa kita lihat sebagai ancaman, dengan masuknya dokter, perawat, bidan dan profesi kesehatan lain dari negara lain ke Indonesia. Kedua, bisa pula kita anggap sebagai peluang bagi lulusan Indonesia untuk bisa bersaing dan bekerja di negara lain.