Portofolio untuk Menilai Peningkatan Kompetensi Dokter

Hingga saat ini, sudah banyak calon dokter yang mengoleksi bahkan beragam portofolio dari sejumlah kemampuan. Namun apakah itu bisa digunakan sebagai alat untuk melihat perkembangan kompetensi dokter?. Selain perkembangan kompetensi juga kemauan untuk terus belajar juga dapat dinilai. Biasanya dengan portofolio yang banyak akan menunjang karir bekerja selanjutnya. Pada akhirnya akan meningkatkan penghasilan dari sebelumnya. Artinya hanya dengan protofolio yang banyak akan dapat meningkatkan penghasilan. Apakah sudah efektif sistem portofolio ini dalam dunia pendidikan kedokteran?. Selanjutnya akan dibahas pada penelitian ini.

Pengenalan Permintaan Dokter Pada Academic Medical Center

Pengenalan teknologi informasi bagi dokter sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan kedokeran, namun ternyata menimbulkan efek yang tidak terduga. Sistem ini akhirnya dimatikan setelah dikenalkannya sistem order laboratorium dan muncul frustasi dengan proses order farmasi yang menimbulkan konfrontasi antara residen dan manajemen rumah sakit. Umumnya kekecewaan karena dokter lebih banyak menghabiskan waktu dengan komputer. Faktanya, kurang dari 10% dari dokter menghabiskan waktu satu jam setiap hari.

Pendidikan Kedokteran dan Ekonomi

Waktu yang tersedia untuk mahasiswa pendidikan kedokteran untuk belajar yang berhubungan dengan ilmu yang seharusnya dimiliki. Materi baru mengenai pendidikan kedokteran selain sudah dikuasai dengan matang juga diharapkan mampu diterapkan pada kondisi nyata. Belajar mengenai ilmu kedokteran tidak hanya mengenai klinis atau sesuatu yang berhubungan erat dengan medis. Belajar ilmu pendidikan kedokteran yang menyangkut dengan ilmu sosial juga merupakan hal yang penting untuk dipelajari. Selain dapat meningkatkan kualtias pendidikan kedokteran dari luar juga meningkatkan kualitas secara keseluruhan dari pendidikan kedokteran. Ilmu ekonomi dan bisnis salah satunya yang bisa ditingkatkan.

Rural Medical Education: Bagaimana Perbedaannya?

Rural medical education adalah pendidikan kedokteran yang memiliki tujuan salah satunya untuk memenuhi kebutuhan dokter untuk daerah. Dengan permasalahan kekurangan dokter yang terjadi saat ini, penting untuk memiliki rural medical education. Banyak persamaan dari rural medical education namun tidak sedikit juga perbedaannya. Rural medical education banyak memaparkan mahasiswa pada pendidikan yang ber-setting daerah dimana lahan kerja tujuan nantinya adalah daerah. Indonesia merupakan negara dengan komposisi urban dan rural yang lebih banyak rural area, sehingga sangat penting bagi mahasiswa dan calon mahasiswa untuk mengetahui tentang rural medical education. Dengan pengenalan dini terhadap setting daerah diharapkan banyak tenaga kesehatan yang akan bekerja di daerah.

Bagaimana Meningkatkan Jumlah Dokter Yang Bekerja Di Daerah ?

Sebuah terobosan baru perlu dilakukan mengingat indonesia memiliki banyak wilayah yang masih tergolong daerah pedalaman. Kebutuhan akan kesehatan merupakan hak bagi seluruh warga indonesia tidak terkecuali. Kehadiran dokter yang dekat dengan masyarakat sangat diperlukan. Dengan jumlah institusi pendidikan kedokteran yang semakin banyak berkembang seharusnya indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan jumlah dokter untuk seluruh wilayah nusantara. Kenyataan yang ada sekarang justru terbalik. Walaupun jumlah institusi banyak meningkat, kenyataanya jumlah dokter masih kurang. Lalu bagaimana sebaiknya yang perlu dilakukan untuk memecahkan masalah ini. Sebuah penilitian dilakukan di jepang terhadap sebuah terobosan kebijakan baru untuk menghadapi kekurangan dokter di daerah yang terjadi pada kisaran tahun 1980-1990. Hasilnya sungguh lebih baik jika dilihat sekarang dibanding sebelumnya. Apa yang dilakukan Jepang untuk menghadapi masalah kekurangan dokter ini?