Physician burnout: Who will protect us from ourselves?

Tuntutan dari pendidikan residensi berlangsung beberapa tahun. Namun, karir sebagai dokter bertahan seumur hidup. Dua pertiga dokter di Kanada merasa bahwa beban kerja mereka terlalu berat. Meskipun beban pekerjaan yang berat adalah hal yang biasa, itu tidak normal, dan kemungkinan akan mempengaruhi pelayanan medis. Dokter klinisi sepertinya memiliki sedikit kesempatan untuk mencabut email, SMS, panggilan telepon dan halaman. Setelah kegiatan klinis harian selesai, komitmen administratif, tanggung jawab mengajar dan proyek penelitian menunggu untuk menjadi perhatian. Artikel ini membahas pola asal beban kerja klinisi dan pendapat ahli mengenai intervensi yang dapat mengurangi beban kerja klinisi.

Selengkapnya


Integrasi Rencana Kompensasi Fakultas Berbasis Akademik serta Kinerja Klinis: Sistem dan Dampaknya Pada Departemen Anestesiologi

Waktu yang memadai untuk kegiatan non-klinis seperti mengajar dan penelitian sering dibatasi oleh kewajiban dalam pelayanan klinis. Kewajiban ini mengurangi peluang dokter klinisi yang bekerja pada bagian akademik dalam hal pengembangan profesional dan prestasi akademik.

Kebutuhan pelayanan klinis saat ini seharusnya tidak menggantikan tanggung jawab untuk melatih generasi dokter berikutnya, dan termasuk pelatihan dan bimbingan penelitian. Artikel ini membahas skema kompensasi fakultas berbasis produktivitas yang dapat meningkatkan produktivitas klinis dan akademik.

Baca Selengkapnya >


Menjadi Pendidik Ilmu Medis: Motivasi, Sosialisasi dan Navigasi

Meskipun ada kekhawatiran yang meningkat tentang kekurangan pendidik medis di masa depan, hanya sedikit penelitian yang diterbitkan mengenai pilihan karir dalam pendidikan kedokteran. Pendidik medis pada semua tingkatan, baik dari latar belakang medis dan non-medis, sangat penting untuk pelatihan mahasiswa kedokteran, dokter muda dan dalam pengembangan profesional berkelanjutan. Kami mengeksplorasi motivasi dan pengalaman para dokter muda di Australia yang mempertimbangkan untuk berkarir di pendidikan dan sedang melakukan pendidikan di Medical Education Registrar (MER)

SELENKAPNYA 


Mengapa Kita Perlu Lebih Banyak Dokter Akademisi


-- Oleh Angira Patel, MD, MPH dan Kelly Michelson, MD, MPH --


Banyak siswa akan memilih keluar dari kedokteran akademik.

Akhir pekan ini ribuan siswa sekolah menengah akan berkumpul di Boston untuk National Academy of Future Physicians and Medical Scientists. Selama Kongres tiga hari , para delegasi terpilih akan menghadiri seminar dari para pemikir terkemuka di negara ini dalam sains dan kedokteran. Tujuannya untuk membujuk “dokter masa depan” menjadi dokter dan ilmuwan medis. Dorongan itu dirasa intens dan perlu.

Sekitar 18.000 mahasiswa kedokteran akan mengambil sumpah Hipokrates selama musim kelulusan tahun ini. Ketika dokter yang baru diindoktrinasi ini memetakan langkah selanjutnya, mayoritas akan memilih keluar dari akademis, menciptakan krisis potensial dalam kedokteran dan inovasi kesehatan.

Meskipun 45 persen lulusan mahasiswa kedokteran ingin bekerja di lingkungan akademik, hanya sekitar 16 persen yang akan melakukannya. Dari mereka yang bekerja dalam lingkungan akademik, 38 persen akan meninggalkan dunia akademis dalam periode 10 tahun.

Remunerasi Bagi Residen

Dokter muda dan dokter tuwaWalaupun secara de facto, residen merupakan bagian dari Fakultas Kedokteran, namun secara de jure residen merupakan bagian dari Rumah Sakit Pendidikan dimana residen juga sebagai pekerja yang melayani pasien - pasien rumah sakit. Sehingga masih ada bias untuk status residen di Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Kedokteran No. 20 tahun 2013 Pasal 31, disebutkan residen berhak mendapatkan insentif / remunerasi selama mengikuti program pendidikan dokter spesialis. Peran dan status residen dalam pendidikan dokter dan pelayanan kesehatan di RS pendidikan dan RS jejaring perlu mendapat perhatian seksama. Jurnal ini membahas status dokter residen di Indonesia dan implementasi remunerasi residen di lapangan.

SELENGKAPNYA next