Studi Kualitatif Pandangan Dokter Umum Terkait Pelayanan Spiritual Kepada Pasien

Meskipun saat ini sudah lazim diketahui bahwa aspek spiritualitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pelayanan kesehatan, namun hanya sedikit yang memahami bagaimana menerapkannya dalam praktik pelayanan kesehatan sehari - hari. Spiritualitas merupakan kewajiban etika dalam pelayanan profesional. Dalam literatur kedokteran, masih terdapat pro dan kontra mengenai bagaimana menangani masalah agama dan spiritualitas pasien. Saat ini belum ada panduan untuk melaksanakan spiritual care dalam penanganan rawat jalan, sehingga dokter umum memiliki peran untuk mengatur dan memberikan pelayanan spiritual pada pasien atau berkoordinasi dalam tim multidisiplin.

Dalam diskusi bersama dengan pendampingan dosen (critical appraisal) yang dilakukan oleh mahasiswa Program Magister Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan (S2-IPK) FK - KMK UGM pada 9 Maret 2020 di Ruang Kuliah Gd. Radioputro Lt. 6 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, telah dibahas sebuah artikel jurnal berjudul “Spirituality in General Practice: a Qualitative Evidence Synthesis” yang diterbitkan oleh British Journal of General Practice, November 2011. Penelitian pada jurnal tersebut bertujuan untuk meneliti literatur/ kepustakaan mengenai pandangan dokter umum (general practitioner/GP) dan perannya dalam memberikan pelayanan spiritual, hambatan yang dirasakan serta memfasilitasi aspek - aspek yang diperlukan dalam mengukur kebutuhan spiritual pasien.

Metode yang digunakan adalah qualitative evidence synthesis using thematic analysis dengan menggunakan database dari Medline, Web of Science, CINAHL, Embase dan ATLA religion database yang mendeskripsikan pandangan dokter umum/GP terkait peran mereka dalam memberikan pelayanan spiritual, hambatan yg ditemui dan faktor - faktor yang ditemui dalam praktik. Critical appraisal dari jurnal ini menggunakan Critical Appraisal Skills Programme (CASP) for Systematic Review.

Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian tersebut bahwa dokter umum/GP memiliki peran penting dalam pelayanan spiritual. Penghambat yang biasa dirasakan dokter adalah kurangnya waktu dan pelatihan, ketidaknyamanan yang dirasakan dokter umum, tidak terbiasa dengan bahasa spiritual dan takut jika membuat pasien tidak nyaman. Keunggulan dari penelitian dalam jurnal tersebut adalah penggunaan metode qualitative evidence synthesis merupakan studi pertama kali dalam mengumpulkan dan menyimpulkan penelitian kualitatif mengenai pendapat dokter umum dalam memberikan pelayanan spiritual (spiritual care) kepada pasien. Pembahasan secara detail terkait hasil penelitian tersebut dalam dilihat pada ringkasan Critical Appraisal terlampir.

Lampiran >

Critical Appraisal