Reportase:

e-learning Forum 2015: Pertemuan Ketiga


e-learning Forum 2015 pertemuan ketiga diisi dengan pameran web-web Menara Air (sesi pagi) dan Diskusi Potensi Website untuk Menguatkan Peran UGM Sebagai Sumber Pengetahuan untuk Bangsa (sesi siang). Pameran dibuka pada Selasa pagi hari (1/12/2015) dan Diskusi Potensi Website dalam Pengembangan Ilmu dilaksanakan pada siang hari di Balai Senat, UGM. Acara tersebut menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain: Cristofforo Schiaffino (Oxford University Press), Prof. Adi Utarini (Fakultas Kedokteran UGM), Dr. Erwan Agus Purwanto (Dekan FISIPOL UGM), Dr. Ardhya Nareswari (Fakultas Teknik UGM) dan Dr. Sri Suning Kusumawardhani (Fakultas Teknik UGM). Sesi Diskusi berlangsung pada pukul 13.00-16.30 Wib, arah diskusi secara keseluruhan yaitu lebih pada kontribusi apa saja dari UGM untuk perkembangan pengetahuan di Indonesia, khususnya melalui e-learning?

icon-video Pembukaan Kegiatan Pameran Web-Web Menara Air

icon-video Pengantar Diskusi

 

Diskusi Sesi 1

sesi-1-menara-air-ugm

Pembicara sesi 1 ialah Prof. Adi Utarini (Fakultas Kedokteran UGM) dan Dr. Erwan Agus Purwanto (Dekan FISIPOL UGM). Saat sesi diskusi sejumlah pertanyaan menarik muncul.

Drg. Ika Dewi Ana, PhD mempertanyakan dukungan apa yang dibutuhkan dari pejabat/pimpinan universitas? Apakah perlu melakukan benchmark ke lembaga lain?

Dr. Erwan menegaskan saat ini Fisipol memerlukan dukungan adanya insentif untuk dosen agar bisa mempersiapkan materi lebih baik. Agar silabus dan materi yang diberikan, mutunya lebih baik. Insentif bukan hanya material, bisa juga cum/prestasinya. FOCUS ini bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Lalu ke depan, jika kuliah dosen diikuti lebih banyak, maka dosennya akan diberi royalti. Poinnya, bagaimana mengapresiasi dosen yang menyiapkan hal tersebut? Ke depan, perlu dukungan infrastruktur, misal studio, alat produksi. Lalu dialog dengan mahasiswa apa yang dibutuhkan dan agar tidak monoton.

Prof. Adi menegaskan berbagai inovasi terkadang terbentur aturan yang sudah ada, maka universitas diharapkan dapat memberi ruang bebas untuk berinovasi. Ini sangat penting dan membuka banyak jalan. Inovasi ini tidak terlepas dari infrastruktur misalnya bandwith. Ketika inovasi ini dikembangkan dan mendapat sambutan positif, maka demand untuk hal tersebut sangat tinggi. Saat ini di FK ada banyak kegiatan  cluster yang didokumentasikan. Ke depan, barangkali harus ada yang diberi mandat mengembangkan ini. Benchmark sangat penting, apakah pimpinan universitas mengarah kesana juga? Benchmark sebaiknya lintas level yaitu universitas, fakultas dan lain-lain.

Kemudian, melalui dana BOPTN, bisa diturunkan untuk dana hibah, sehingga pembelajaran melalui audio visual akan menarik dan berkembang, ungkap Adi. Dosen muda akan senang, ketika pulang S3, lalu difasilitasi dan menceritakan penelitiannya dalam video 3 menit, maka akan mudah dikenal.

dr. Yodi Mahendradhata, PhD (Fakultas Kedokteran UGM) menyatakan minggu lalu FK baru saja menandatangani hibah dari WHO untuk penguatan fasilitas pembelajaran online selama 1 tahun.  Dari Swiss Technology yang sudah mengembangkan MOOC ini di Eropa, semoga bisa dimanfaatkan oleh fakultas-fakultas. Selama periode itu, FK akan mendapat technical Assistance dan magang 1-2 bulan disana. Jika perlu, benchmark bisa dilakukan ke Coursera, Stanford University dan lain-lain.

Dr. Andreasta Meliala (Fakultas Kedokteran UGM), melalui kegiatan peluncuran website Menara Air ini satu website bisa mengalirkan ilmunya ke banyak arah. Sejalan dengan hal ini, kegiatan pembelajaran online ini sudah menjadi core business kita namun ini dipertanyakan oleh auditor. Bagaimana dengan  hal ini? Terkait struktur regulasinya?

Prof. Laksono menyatakan regulasi yang digunakan tahun 2009 untuk e-learningnya dan peraturan dari Kemendikbud, maka perlu dicermati lagi.

drg. Ika Dewi Ana, PhD, terkait pernyataan dr. Andre, kita perlu untuk membentuk gugus tugas untuk memetakan dan merumuskan lalu menyusun referensi apa yang perlu kita tempuh bersama.  Jika bisa dibentuk, bisa jadi kebijakan yang berlaku untuk kita semua.  Simak Video nya dibawah ini

icon-video Pengembangan Dari Oxford - Cristoforo Schiaffino    
icon-video Kegiatan Fisipol Serta Sumber Dana kegiatan    
icon-video Kegiatan FK UGM Serta Sumber Dana Kegiatan   pdf-icon Materi
icon-video Diskusi    

 

 

Sesi Diskusi 2

pembicara-mwnara-air

Sesi 2 menghadirkan dua pembicara dari Fakultas Teknik UGM, yaitu Dr. Ardhya Nareswari dan Dr. Sri Suning Kusumawardhani.

Dr. Dwita  Rahmi (Fakultas Teknik) mempertanyakan sejauh ini pengetahuan saya tentang Menara Air itu semakin banyak, saya tahu menara ada airnya, namun saya belum pernah melihat menara gading.   Apa target e-learning, apakah pembisnisan e-learning? Apa yang didapat universitas? Apakah keuntungan?

Dr. Nareswari menyatakan MOOC ini lebih dari e-learning, ini sudah ada kursus massif, tidak ada tatap muka. Suning menegaskan pada dasarnya dosen mengurus bisnis itu bagaimana? Motivasi terbesar itu berbagi ilmu, bisnis itu melihat ada peluang bisnis.

Prof. Laksono memaparkan bisnis itu kita lebih ke pengguna, ada yang kaya dan miskin, kita harus menggunakan standar mutu. Jika tidak gunakan konsep bisnis, kita hanya akan seperti kembang api atau cepat usai. Bisnis itu lebih ke sustainability dimana pengguna itu akan merasa puas.  Sehingga ada donor yang memberi biaya untuk e-learning kita, sehingga bisa terus jalan. Apa yang diperoleh UGM? Website yang bermutu ini berbasis mutu, maka ini bisa menjadi tes apakah penelitian kita berjalan. Jadi, website atau e-learning bisa mengawal proses penelitian bahkan hingga ke daerah terpencil. Proyek yang kami kerjakan banyak yang di daerah, yaitu NTT dan Papua, jadi e-learning ini sangat membantu kami.

icon-video Pengembangan Lanjutan Untuk Web-Web Menara Air   pdf-icon Materi 
icon-video Pengembangan MOOC di UGM dalam Web UGM   pdf-icon Materi 
icon-video Rencana Masyarakat e-Learning di Tahun 2016   pdf-icon Materi 
icon-video Diskusi 'Potensi Web Untuk Menguatkan Peran UGM'    


 

Penutup

Dua fakultas sudah mendeklarasikan e-learning bukan aktivitas individual, tapi kelembagaan. Ke depannya, harapannya banyak fakultas yang aktif di kegiatan ini. untuk PJ masing-masing website Menara Air segera komunikasikan dengan Dekan masing-masing. FK akan meluncurkan website Kanal Pengetahuan dan Informasi tahun depan, minimal ke internal UGM, dan para alumni, atau ke sekitar 30 ribu orang.

drg. Ika Dewi,  founding fathers kita mengamanatkan kita untuk memimpin dunia, ketika berhadapan dengan dunia digital,  kita harus mempersiapkan dan mengawal untuk kemaslahatan masyarakat. Kegiatan seperti apa yang harus kita dorong, perlu kita petakan bersama. Mudah-mudahan bermanfaat untuk ke depan.

icon-video Penutupan Diskusi