Reformasi Pendidikan Spesialis dan Sub-spesialis

Masyarakat Praktisi:

Reformasi Pendidikan Spesialis dan Sub-spesialis

Berdasarkan dua kali pertemuan Diskusi pada tanggal 15 Oktober 2015 di Yogyakarta dan 31 Oktober 2015 di Malang, maka akan dibentuk Masyarakat Praktisi (Community of Practice) dalam Reformasi Pendidikan Spesialis dan Sub-Spesialis di Indonesia.Kelompok ini akan beranggotakan para pelaku dalam proses pendidikan spesialis dan sub-spesialis serta para pengguna tenaga dokter dalam sistem pelayanan kesehatan.

Apa esensi Reform?

Definisi reform menurut Oxford Dictionary adalah: Make changes in (something, especially an institution or practice) in order to improve it.

Dalam konteks pendidikan spesialis dan sub-spesialis, definisi reform dalam Masyarakat Praktisi ini dapat diartikan merubah dengan cara membentuk sistem baru untuk pendidikan kedokteran agar lebih terintegrasi dengan sistem pelayanan kesehatan, berdasarkan UU Pendidikan Kedokteran, UU Pendidikan Kedokteran, UU Kesehatan, dan UU RS. Tujuan reformasi ini untuk meningkatkan kinerja pendidikan spesialis dan sub-spesialis dalam memenuhi kebutuhan bangsa dan Negara.

Tujuan kegiatan Masyarakat Praktisi ini adalah untuk:

  1. Berbagi tips dan pengalaman-pengalaman dalam melakukan perubahan yang bersifat reformis dalam sistem pendidikan kedokteran dan sistem pelayanan kesehatan, khususnya mengenai pendidikan spesialis dan sub-spesialis;
  2. Menjadi forum tempat bertukar pikiran dan pengalaman, diskusi dan saling mendukung antar anggota;
  3. Melakukan kerjasama operasional antar anggota dalam melakukan reformasi.

Siapa anggota Masyarakat Praktisi ini?

  1. Pendidik di lembaga-lembaga pendidikan spesialis dan sub-spesialis
  2. Pengguna tenaga dokter di Kemenkes, Pemerintah Daerah, RS-RS
  3. Pimpinan AIPKI
  4. Pimpinan Asosiasi-asosiasi RS misalnya ARSPI, ARSSI, ARSADA dll
  5. Perhimpunan Dokter dan Kolegium
  6. Ikatan Residen dan Fellow
  7. Konsultan dan Peneliti system manajemen pendidikan dan system manajemen pelayanan kesehatan yang tergabung dalam Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia.
  8. dan berbagai pihak yang tertarik.

Kegiatan yang dilakukan oleh Masyarakat Praktisi ini adalah:

  1. Forum tatap muka berseri mengenai Reformasi Pendidikan Spesialis dan Sub-Spesialis. Saat ini telah dilakukan 2 kali:
    1. Di Yogyakarta, pada tanggal 15 Oktober 2015. Silahkan klik di sini untuk melihat video dan bahan-bahan lainnya.
    2. DI Malang, pada tanggal 31 Oktober 2015. Silahkan klik di sini.
      Selanjutnya akan dilakukan di Jakarta, Semarang, Palembang, Surabaya, dan berbagai kota lainnya berdasarkan kebutuhan dan permintaan. Setiap pertemuan dilakukan secara terbuka dan dilakukan dengan webinar sehingga dapat diikuti oleh berbagai pihak secara jarak jauh. Seluruh hasil dapat dilihat di web.
  2. Diskusi dan bahan-bahan referensi di web: www.pendidikankedokteran.net
    Diskusi dilakukan secara virtual melalui web dengan moderator dari PKMK FK UGM.
    Berbagai Referensi dapat diklik di web tersebut. Referensi-referensi tersebut termasuk diskusi-diskusi yang pernah dilakukan sebelumnya.
  3. Penelitian-penelitian manajemen pendidikan tinggi dan pelayanan kesehatan. Di harapkan ada Masyarakat Praktisi ini mampu mendorong adanya penelitian-penelitian mengenai hal ini.

Berbagai kegiatan tersebut akan dipergunakan untuk menyusun Policy Brief untuk pengambil kebijakan di berbagai Kementerian dan Pemerintah daerah yang berkepentingan, serta untuk para pengelola pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan. Disamping itu akan dipergunakan sebagai bahan untuk media massa yang tertarik untuk meliput situasi pendidikan spesialis dan sub-spesialis. Para anggota yang mendaftarkan diri akan mendapatkan alert setiap kali ada penambahan materi dan pertemuan yang diselenggarakan Masyarakat Praktisi.

Pendaftaran untuk menjadi anggota dalam Masyarakat Praktisi ini bisa melalui :

Angelina Yusridar / Hendriana Anggi

Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesi

Telp : +628111498442 / 08121518789
Telp Kantor : +62274580442
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Website : www.pendidikankedokteran.net

 

Pendaftaran >>

 

 

Reformasi Pendidikan Spesialis & Subspesialis

Reformasi Pendidikan Spesialis & Subspesialis
untuk Meningkatkan Keadilan dan
Mutu Pelayanan Kesehatan di Era BPJS

Diajukan oleh
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan
Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

Oktober 2015 – Januari 2016

  PENDAHULUAN

Permasalahan distribusi dokter spesialis masih merupakan isu yang sampai saat ini masih ada dalam sistem kesehatan di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan terdiri dari pulau-pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Memiliki ciri geografis yang khusus antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya dan keadaan sosial ekonomi yang masih menunjukkan perbedaan yang sangat tinggi. Bersamaan dengan kondisi tersebut ternyata kontribusi desentralisasi belum mampu menyelesaikan permasalahan pemerataan dokter spesialis di Indonesia.

Di Indonesia pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu prioritas dari delapan fokus prioritas pembangunan kesehatan dalam kurun waktu 2010 – 2014. Penetapan pengembangan sumber daya manusia kesehatan sebagai salah satu prioritas karena Indonesia masih menghadapi masalah tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis, kualitas maupun distribusinya. Data dari Bappenas menunjukkan, Indonesia masih kekurangan dokter spesialis dan subspesialis terutama di daerah – daerah terpencil.

13okt-1

13okt-1

Distribusi dokter spesialis di Idonesia masih menunjukkan disparitas yang sangat tinggi antara daerah di Pulau Jawa Bali khususnya dengan daerah di luar Pulau Jawa seperti terlihat pada sebaran SDM Kesehatan tahun 2013 sebagai berikut :

13okt-3

13okt-3

Salah satu cara mengatasi pemerataan ini adalah dengan jalur pendidikan. Akan tetapi jalan yang ditempuh tidaklah mudah. Jumlah beasiswa yang diperuntukkan dokter spesialis dan subspesialis dari pemerintah terus mengalami penurunan sejak tahun 2012. Walaupun telah ada UU Pendidikan Kedokteran yang mengakomodir tenaga residen merupakan sumber daya di Rumahsakit, agaknya terkendala dengan system pendidikan residen yang masih university based, yaitu menganggap bahwa residen masih merupakan pelajar, bukan pekerja.

Padahal di era BPJS Kesehatan ini, kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diharapkan dapat menjadi kebijakan pembiayaan yang meningkatkan permintaan akan pelayanan kesehatan. Dengan semakin banyaknya jumlah pasien, pelayanan yang menggunakan system rujukan berjenjang, membutuhkan pelayanan yang merata bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Dengan kondisi di lapangan yang dipaparkan di atas, tentunya masalah klasik ketidakadilan pelayanan menjadi sangat besar. Tentunya, keadaan ini tidak lepas dari proses dan situasi yang terjadi di lembaga pendidikannya.

Dalam konteks perkembangan JKN, ada berbagai masalah dalam pendidikan spesialis dan sub-spesialis, antara lain:

  1. FK yang menjadi tempat penyelenggara, praktis tidak banyak berubah;
  2. Para dosen yang menjadi pengajar klinis semakin tua, dan penggantinya banyak yang berasal bukan dari pegawai perguruan tinggi;
  3. Terjadi kegamangan ketika pendidikan Spesialis dan Sub-spesialis masuk pendidikan formal yang banyak aturan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.;
  4. Penanganan residen yang belum jelas; apakah sebagai siswa atau pekerja atau keduanya.
  5. dan berbagai masalah lainnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul pertanyaan menggelitik dalam hubungannya dengan pendidikan spesialis dan sub-spesialis, bagaimana masa depan skenario yang mungkin terjadi di masa mendatang? Setidaknya ada dua buah skenario yang mungkin terjadi yaitu :

  1. Skenario Optimis: terjadi perbaikan jumlah dan jenis pendidikan para spesialis dan sub-spesialis sehingga jumlah dan mutu bertambah.
  2. Skenario stagnan dan memburuk dimana tetap ada kekurangan spesialis dan sub-spesialis, semnetara jumlah pasien semakin banyak, yang tidak diimbangi dengan produksinya.

Diperlukan berbagai usaha dan upaya baik di level pusat dan lembaga pendidikan dalam reformasi pendidikan untuk mengurangi kesenjangan distribusi SDM kesehatan serta untuk meningkatkan pemerataan pelayanan bagi masyarakat di Indonesia.

  TUJUAN DISKUSI – DISKUSI VIRTUAL

Diskusi – diskusi penting dilakukan bersama dengan stakeholder terkait untuk :

  1. Menggali pendapat stakeholder untuk reformasi pendidikan spesialis dan subspesialis di Indonesia.
  2. Memformulasikan strategi baru untuk pendidikan spesialis dan subspesialis.
  3. Berkontribusi dalam usaha pemerataan pelayanan melalui keterlibatan pendidikan tenaga kesehatan

Untuk mencapai tujuan di atas, dimaksudkan untuk diselenggarakan rangkaian kegiatan diskusi sebagai berikut :

AGENDA DISKUSI

Terdapat setidaknya 6 Pertemuan dalam Reformasi Pendidikan Kedokteran yaitu :

  1. Pertemuan I : Kamis, 15 Oktober 2015 di Yogyakarta
    reportase Reportase

Waktu

Kegiatan

14.00 – 14.30 WIB

Registrasi

14.30 – 15.00 WIB

Presentasi :

Visi dan Misi Pendidikan Residen (PPDS1 dan PPDS2) di masa mendatang;

Pembicara: Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

pdf-icon-kecil Materi    pdf-icon-kecil Video

 

Berbagai hambatan yang dapat menggagalkan tercapainya visi dan misi tersebut;

Pembicara: dr. Ova Emilia, Sp.OG, M.Med.Ed, Ph.D

pdf-icon-kecil Video

Perubahan Kultural, manajemen perubahan dalam konteks reformasi dan skenarion perubahan.

Moderator:

Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes.

 

15.00 – 15.30

Diskusi dan Tanya Jawab

pdf-icon-kecil Video

15.30

Penutup

  1. Pertemuan II : Sabtu, 31 Oktober 2015 di Hotel Regent Park Malang

Waktu

Kegiatan

Pembicara / Pembahas

08.00 – 09.30 WIB

Registrasi dan Check Koneksi Webinar

 

09.30 – 09.35 WIB

Pembukaan

MC

09.35 – 09.40 WIB

Pengantar

Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

09.40 – 10.00 WIB

Pembicara 1:

Topik:

Kebutuhan dan Penyebaran Spesialis serta Subspesialis di dan Situasi Pendidikan Kedokteran Spesialis dan Sub Spesialis di Indonesia

 

Pembicara:

Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes, Dipl PH

 

 

 

10.00 – 10.30

 

 

 

 

 

 

Pembicara 2:

Topik

Skenario di masa mendatang dan Visi Reformasi Pendidikan bagi Spesialis dan Sub Spesialis untuk peningkatan keadilan dan mutu pelayanan kesehatan

Pembicara:

 

Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

Break

 

 

10.30  - 12.00

Para pembahas akan melakukan pembahasan sesuai dengan arahan dari moderator.

Pembahas :

  • Dr. dr. Sri Mulatsih, Sp.AK
    RSUP dr. Sardijto**)
  • dr. Sumariyono, SpKR
    R
    S Cipto Mangunkusumo**)
  • dr. Eko Ari Setijono M, Sp.S
    FK Universitas Brawijaya*)
  • Prof. Sardjono SpOG
    FK Universitas Islam Negeri*)
  • dr. Rahyussalim, SpOT(K)
    FK Universitas Indonesia**)

Moderator : dr. Heri Widyawati, M.Kes (DIKTI)

 

Catatan :

*) pembahas hadir langsung di Malang

**) pembahas mengikuti melalui webinar

10.40 – 12.00 WIB

Diskusi

 

12.00 – 13.00 WIB

Penutup dan Makan Siang

 

  1. Pertemuan III : (TBA) di Jakarta
  2. Pertemuan IV : (TBA) di Padang
  3. Pertemuan V : (TBA) di Makassar
  4. Pertemuan VI : Januari 2016, Seminar Nasional

OUTCOME

Adapun Outcome dari pertemuan – pertemuan tersebut adalah rekomendasi tentang strategi baru dalam bidang pendidikan kedokteran yang dapat memenuhi kebutuhan dan mutu pelayanan masyarakat di seluruh Indonesia. Rekomendasi ditujukan kepada pemerintah, universitas dan asosiasi terkait dalam merencanakan jumlah dan jenis dokter spesialis dan sub spesialis sebagai bagian yang tak terpisahkan dari SDM yang bekerja di Rumahsakit. Selain itu, diharapkan adanya rekomendasi kepada BPJS Kesehatan untuk mengatur dana peruntukan bagi residen dan fellow di RS Pendidikan dan RS Jaringan Pendidikan.

PESERTA YANG DIHARAPKAN MENGIKUTI KEGIATAN

  1. Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia
  2. Wakil-wakil Dekan Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia
  3. Ketua Perhimpunan Ahli dan Kolegium Kedokteran Indonesia
  4. Kepala-kepala Departemen Klinik dan KPS-KPS di Rumah Sakit di Indonesia
  5. Direktur RS Pendidikan di seluruh Indonesia
  6. Konsultan manajemen pendidikan
  7. Pemerhati Pendidikan Kedokteran di Indonesia
  8. Mahasiswa

  Keterangan lebih lengkap silakan menghubungi :

Angelina Yusridar / Wisnu Firmansyah
Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia / PKMK FK UGM
Telp : +628111498442 / 08121518789
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Website : www.kebijakankesehatanindonesia.net 

leaflet jogja    leaflet malang

Reformasi Pendidikan Spesialis & Subspesialis (Pertemuan 2)

logo-residen 

Reformasi Pendidikan Spesialis & Subspesialis
untuk Meningkatkan Keadilan dan
Mutu Pelayanan Kesehatan di Era BPJS

Diajukan oleh
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dan
Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

Sabtu, 31 Oktober 2015
Hotel Regent Park Malang, Jawa Timur

(terdapat fasilitas webinar untuk mengikuti secara online)

 

 

 

 

  PENDAHULUAN

Jaminan Kesehatan Nasional merupakan sebuah kebijakan pembiayaan yang meningkatkan permintaan akan pelayanan kesehatan. Jumlah pasien meningkat. Pelayanan mengunakan system rujukan berjenjang melalui system rujukan nasional. Di  sisi  pemberi jasa pelayanan , ternyata  tenaga kesehatan khususnya para dokter spesialis dan sub-spesialis tidak bertambah banyak.  Saat ini Indonesia kekurangan spesialis dan sub-spesialis.

Di berbagai daerah dilaporkan kurangnya sub-spesialis. Akibatnya yang memperoleh pelayanan canggih adalah masyarakat yang berada di kota-kota besar.  Masalah klasik ketidakadilan pelayanan menjadi semakin membesar. Kekurangan jumlah dan jenis dokter spesialis dan sub-spesialis ini tidak lepas dari proses dan situasi yang terjadi di lembaga pendidikannya.

Dalam konteks perkembangan JKN, ada berbagai masalah dalam pendidikan spesialis dan sub-spesialis, antara lain:

    1. FK yang menjadi tempat penyelenggara, praktis tidak banyak berubah;
    2. Para dosen yang menjadi pengajar klinis semakin tua, dan penggantinya banyak yang berasal bukan dari pegawai perguruan tinggi;
    3. Terjadi kegamangan ketika pendidikan Spesialis dan Sub-spesialis masuk pendidikan formal yang banyak aturan dari Kementrian Pendidikan dan Penelitian;
    4. Penanganan residen yang belum jelas; apakah sebagai siswa atau pekerja atau keduanya.
    5. dan berbagai masalah lainnya.

Dalam hubungannya dengan pendidikan residen dan sub-spesialis,  bagaimana masa depan skenario yang mungkin terjadi di masa mendatang?  

Skenario Optimis: terjadi perbaikan jumlah dan jenis pendidikan para spesialis dan sub-spesialis sehingga jumlah dan mutu bertambah. 

Skenario stagnan dan memburuk : dimana  tetap ada kekurangan spesialis dan sub-spesialis, sementara jumlah pasien semakin banyak, yang tidak diimbangi dengan produksinya.

TUJUAN PERTEMUAN

Diskusi ini berusaha menjawab pertanyaan penting:

    1. Bagaimana  respon lembaga dan unit-unit pendidikan spesialis dan subpesialis menghadapi kenyataan ini?
    2. Apakah pendidikan untuk spesialis dan sub-spesialis perlu melakukan reformasi? Bagaimana caranya?

Diskusi setengah hari ini akan memaparkan visi pendidikan dokter spesialis dan sub-spesialis dan akan ada pembahasan kritis menegnai Visi yang dikemukakan.

agenda  AGENDA DISKUSI

Waktu

Kegiatan

Pembicara / Pembahas

08.00 – 09.30 WIB

Registrasi dan Check Koneksi Webinar

 

09.30 – 09.35 WIB

Pembukaan

MC

09.35 – 09.40 WIB

Pengantar

Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

09.40 – 10.00 WIB

Pembicara 1:

Topik:

Kebutuhan dan Penyebaran Spesialis serta Subspesialis di dan Situasi Pendidikan Kedokteran Spesialis dan Sub Spesialis di Indonesia

 

Pembicara:

Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes, Dipl PH

pdf-icon-kecil Materi

 

10.00 – 10.30

 

 

 

 

 

Pembicara 2:

Topik

Skenario di masa mendatang dan Visi Reformasi Pendidikan bagi Spesialis dan Sub Spesialis untuk peningkatan keadilan dan mutu pelayanan kesehatan

Pembicara:

Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

pdf-icon-kecil Materi

Break

 

 

10.30  - 12.00

Para pembahas akan melakukan pembahasan sesuai dengan arahan dari moderator.

Pembahas :

  • Dr. dr. Sri Mulatsih, Sp.AK
    RSUP dr. Sardijto**)
  • dr. Sumariyono, SpKR
    R
    S Cipto Mangunkusumo**)
  • dr. Eko Ari Setijono M, Sp.S
    FK Universitas Brawijaya*)
  • Prof. Sardjono SpOG
    FK Universitas Islam Negeri*)
  • dr. Rahyussalim, SpOT(K)
    FK Universitas Indonesia**)

Moderator : dr. Heri Widyawati, M.Kes (DIKTI)

Catatan :

*) pembahas hadir langsung di Malang

**) pembahas mengikuti melalui webinar

10.40 – 12.00 WIB

Diskusi

 

12.00 – 13.00 WIB

Penutup dan Makan Siang

 

reportase Reportase Diskusi

PESERTA YANG DIHARAPKAN MENGIKUTI KEGIATAN

  1. Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia
  2. Wakil-wakil Dekan Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia
  3. Ketua Perhimpunan Ahli dan Kolegium Kedokteran Indonesia
  4. Kepala-kepala Departemen Klinik dan KPS-KPS di Rumah Sakit di Indonesia
  5. Direktur RS Pendidikan di seluruh Indonesia
  6. Konsultan manajemen pendidikan
  7. Pemerhati Pendidikan Kedokteran di Indonesia
  8. Mahasiswa

BIAYA PENDAFTARAN

Terdapat tiga jenis partisipasi yaitu :

  1. perorangan hadir langsung: Rp. 300.000,- / per orang dengan fasilitas paket meeting, konsumsi, dan sertifikat
  2. perorangan melalui webinar: Rp. 200.000,- / per orang dengan fasilitas pelayanan webinar dan sertifikat
  3. kelompok melalui webinar: Rp. 1.000.000,- / per kelompok (yang berkumpul dalam satu ruangan utuh) dengan fasilitas pelayanan webinar dan sertifikat

  Keterangan lebih lengkap silakan menghubungi :

Angelina Yusridar / Wisnu Firmansyah
Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia / PKMK FK UGM
Telp : +628111498442 / 08121518789
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Website : www.kebijakankesehatanindonesia.net 

Brosur Kegiatan

 

Seminar Aplikasi e-Learning dalam Proses Pendidikan di UGM

e-Learning Forum 2015:

Pemanfaatan e-Learning Dalam Pembelajaran dan
Penyebarluasan Ilmu Pengetahuan di Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 9 Oktober 2015

Pembukaan

Seminar terkait e-learning telah diselenggarakan pada Jum’at (9/10/2015) di University Club, UGM. Seminar ini bertujuan untuk salah satunya memonitor kegiatan yang dilakukan Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik (PIKA) UGM. Beberapa bulan terakhir, PIKA mendorong seluruh fakultas di UGM untuk mengembangkan e-learning lebih jauh. Hal ini bisa dilakukan dengan pemanfaatan pembelajaran berbasis web yang ada di lingkungan UGM dengan lebih maksimal atau mengembangkan pembelajaran berbasis IT dalam bentuk lain. Sejumlah hal tersebut disampaikan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M. Sc, PhD dalam pembukaan seminar.