KALEIDOSKOP PENDIDIKAN KEDOKTERAN 2015

kaleidoskop

Tahun ini, berbagai perisitiwa mengenai pendidikan kedokteran telah terjadi. Selain peristiwa yang berkaitan dengan pendidikan kedokteran, website www.pendidikankedokteran.net juga mencatat sejumlah seminar, workshop, serta berita penting seputar pendidikan kedokteran. Beberapa di antaranya termasuk Dokter Layanan Primer, UU Dikdok 2013, Reformasi Pendidikan Dokter Spesialis, dan lain-lain. Simak catatan penting tersbeut melalui kaleidoksop Pendidikan Kedokteran di bawah ini.

 

JANUARI

Pada bulan ini, isu mengenai Dokter Layanan Primer mulai mencuat. Sidang lanjutan pengujian sejumlah pasal dalam UU No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran kembali digelar di Gedung MK dengan pemohon dari Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PPDUI). Pihak dari PPDUI menyatakan pengaturan Dokter Layanan Primer dinilai belum jelas.

 

FEBRUARI

Pendaftaran Program Studi Doktoral atau S3 di Fakultas Kedokteran UGM akan segera dibuka. Untuk lebih mempersiapkan diri untuk menjadi kandidat Doktor Indonesia, Program S3 FK UGM membuka kursus program Pra-Doktor tahun 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan para calon doctor dalam menghadapi kehidupan sebagai mahasiswa pascasarjana sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal. 

 

MARET

Isu pemenuhan dan pemerataan distribusi tenaga kesehatan terutama di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) merupakan isu sistem kesehatan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia masih memiliki kekurangan pemerataan distribusi tenaga kesehatan di mana mayoritas masih terpusat di pulau Jawa. Selain distribusi yang belum merata, kualitas SDM kesehatan juga perlu ditingkatkan untuk meningkatkan status kesehatan yang ada. Tidak hanya berkualitas baik, namun juga memiliki jiwa nasionalis sehingga nakes bersedia untuk mengabdi dan ditempatkan di mana saja. Di sini peran institusi pendidikan kedokteran amat penting untuk mewujudkan hal tersebut. Karenanya diadakanlah seminar yang membahas mengenai potensi dan peran institusi pendidikan dalam penyediaan tenaga kesehatan untuk DTPK pada bulan Maret 2015 dengan mendatangkan berbagai pakar dari Menkes, Bina Upaya Kesehatan, Universitas Kupang, dan lain-lain.

 

APRIL

Pada bulan April, web Pendidikan Dokter mengangkat salah satu artikel dalam website the Guardian dengan judul Melatih Dokter Masa Depan : Bagaimana Pendidikan Kedokteran Dapat Beradapatasi. Pembahasan mengenai artikel dapat disimak di link berikut.

 

MEI

Konferensi Kedokteran Militer Dunia International atau Committee on Military Medicine (ICMM) ke-41 berlangsung di Nusa Dua Convention Center, Bali, mulai Senin hingga Jumat, 18-22 Mei 2015. Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi apresiasi atas terselenggaranya kongres tersebut.

 

JUNI

Linimasa jejaring mikroblog Twitter Indonesia sejak Senin pagi hingga sore diramaikan dengan tagar #dokterinternsipindonesia. Demo ini agendanya adalah menuntut kepastian pemerintah terkait program internsip dokter Indonesia (PIDI). Sebagian besar mengeluh karena belum mendapatkan kepastian terkait jadwal pemberangkatan.

 

JULI

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi terkait Undang-Undang (UU) No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan karena dianggap telah melakukan penistaan terhadap dokter.

 

AGUSTUS

Telah terselenggara kegiatan Forum Nasional Kebijakan Kesehatan Indonesia yang ke VI di kota Padang. kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari mulai dari tanggal 24 hingga 26 Agustus 2015 di Hotel Bumi Minang Padang. dalam acara tersebut hadir pula Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Nila Moeloek. dalam Keynote Speech yang disampaikannya, Stunting menjadi salah satu pekerjaan rumah besar yang harus dicari solusinya. Selain stunting, masih banyak ditemukan fakta menarik terkait situasi kesehatan di Indonesia saat ini. 

 

SEPTEMBER   

PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Mengajukan oermohonan untuk uji materi UU Nakes. Pembentukan Komite Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Nakes) dikatakan hanya akan menimbulkan pemborosan anggaran negara. Selain itu ditambahkan, dengan adanya KTKI,  maka peran publik ditiadakan. Yang mengawasi justru perwakilan dari para konsil, misalnya Konsil Kedokteran, Konsil Kedokteran Gigi, Konsil Kebidanan, Konsil Keperawatan, Konsil Kefarmasian, dan Konsil Pengobatan Non Medis.

Selain Uji Materi UU Nakes, web Pendidikan Kedokteran juga telah memberitakan mengenai Moratorium Fakultas Kedokteran yang akan mulai dilaksanakan di tahun 2016. Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan melakukan moratorium fakultas kedokteran (FK) atau program studi (Prodi) kedokteran yang baru. Hal itu dilakukan karena masih ada 32 FK atau prodi Kedokteran yang masih bermasalah. Hal ini juga sebagai salah satu upaya untuk memastikan kualitas tenaga kesehatan di tanah air.

 

OKTOBER

Fakta menunjukkan bahwa jumlah spesialis dan sub-spesialis masih kurang dan belum terdistribusi dengan baik. Situasi ini dapat menghambat tercapainya tujuan kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional khususnya dalam indikator pemerataan. Di samping itu ada kecenderungan pemisahan antara sistem pendidikan kedokteran dengan sistem pelayanan kesehatan. PKMK kemudian mengadakan seminar “Seminar Reformasi Pendidikan Residen Spesialis dan Subspesialis” yang diadakan pada 15 dan 31 Oktober 2015. Seminar ini diharapkan mampu menjawab masalah-masalah tersebut.

 

NOVEMBER

Terdapat berita duka di bulan November lalu, yakni meninggalnya dokter internship di Maluku Utara. Berita ini kemudian mendorong berbagai berita serupa mengenai tenaga kesehatan di daerah terpencil yang kurang diperhatikan segi keamanan dan keselamatannya. Hal ini kemudian membuat Kementerian Kesehatan mengevaluasi kembali program intership dokter Indonesia dan dokter PTT.

Di bulan ini telah diadakan pula kegiatan E-Learning Forum 2015 di UGM yang mengangkat tentang MOOC (Massive Open Online Course), Blended Learning, dan Knowledge Management.

 

DESEMBER

Pada penghujung 2015, banyak kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM yang bekerja sama dengan berbagai pihak, yaitu E-Learning Forum (01/12/2015), Young Scientis Forum (02/12/2015), dan Seminar Gratifikasi Dokter (12/12/2015).

E-Learning Forum ini diawali dengan pameran web-web menara air se-UGM di sesi pagi dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi potensi website untuk menguatkan peran UGM sebagai sumber pengetahuan untuk bangsa.

Young Scientist Forum ini membahas mengenai pengembangan kepemimpinan ilmu di perguruan tinggi. Forum ini mendatangkan berbagai pembicara baik dari dalam maupun luar negeri. Kedua forum di atas diselenggarakan oleh PKMK FK UGM bekerja sama dengan Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik (PIKA) UGM.

Seiring dengan maraknya pemberitaan media terkait dengan gratifikasi dokter, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM bekerja sama dengan Center for Bioethics and Medical Humanities FK UGM dan KAGAMA Kedokteran menyelenggarakan seminar yang bertajuk “Gratifikasi Dokter, Permasalahan Hukum atau Etika?”.

Selain berbagai seminar dan forum, pada bulan ini terdapat berita penting pula tentang penolakan uji materi pendidikan kedokter 2013 oleh Mahkamah Konstitusi mengenai Dokter Layanan Primer dan Penyelenggaraan UKMPPD yang diajukan oleh PP PUDI.

 

Demikian kaleidoskop tahun 2015. Berbagai refleksi dapat kita ambil dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di tahun lalu, dari berbagai seminar yang diadakan, serta isu-isu penting seperti DLP dan Dokter Internship yang kemungkinan masih akan terus bergulir hingga tahun 2016 ini.