Uang Kuliah Tunggal PTN, Prodi Kedokteran Unair Tembus Rp 21 Juta Per Semester

SURYA.co.id | SURABAYA - Bisa diterima di Fakultas Kedokteran melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) merupakan hal istimewa bagi Sarah Nia Amru, alumnus SMAN 15 Surabaya.

Karena itu pula, ia mengaku, tidak keberatan jika mendapat UKT (Uang Kuliah Tinggi) tinggi. Apalagi keluarganya terbilang mampu, dengan ibu yang berprofesi sebagai dokter dan ayah seorang PNS.

“Saya dapat UKT tingkat lima Rp 21,5 juta, orang tua nggak masalah sudah bersyukur saya masuk lewat jalur SNMPTN,” ujar gadis yang selalu mendapat peringkat dua di sekolah ini.

Namun, Sarah mengaku, sebelumnya tak menduga jika UKT maksimal FK Unair akan mencapai Rp 20 juta.

Ia mengakui, UKT Unar ini lebih rendah dari pada UKT untuk prodi Pendidikan Kedokteran di PTN lain.

Berbeda dengan Lilis Nurahma, alumnus SMAN 1 Kedungpring ini mengatakan, mendapat UKT Rp 5 juta untuk prodi kebidanan. Sebagai anak tunggal buruh tani, ia mengaku, keluarganya masih keberatan dengan UKT sebesar itu.

“Sekarang sudah bayar, tetapi keluarga mampunya sekitar Rp 2 juta. Nanti mau mengajukan revisi juga,” tutur gadis asal Lamongan ini.

Di Surabaya, total ada lima perguruan tinggi negeri (PTN) yang membuka penerimaan mahasiswa baru jenjang sarjana (S1) melalui beberapa jalur pendaftaran, yakni SNMPTN atau jalur undangan, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan jalur Mandiri.

Namun, setiap universitas akan menerapkan biaya pendidikan bervariasi. Biasanya, untuk jalur SNMPTN dan SBMPTN besaran biaya kuliahnya, atau UKT-nya sama. Bahkan, ada pembiayaan dari pemerintah berupa program beasiswa bidikmisi.

Khusus Mandiri, yang merupakan jalur masuk terakhir, biasanya ditetapkan biaya UKT tertentu dan diharuskan membayar sumbangan pendidikan.

Subsidi Silang

Rektor Unair, Prof Moh Nasih mengatakan, ada lima tingkat UKT yang besarannya bervariasi tiap jurusan, mulai tingkat tiga hingga lima.

Untuk UKT paling tinggi, Prodi Kedokteran Universitas Airlangga mencapai Rp 21,5 juta per semester. Disusul, Prodi Pendidikan Kedokteran Gigi mencapai 19 juta, dan Kedokteran Hewan Rp 13,5 juta. Kemudian, Pendidikan Apoteker, Kesehatan Masyarakat dan Gizi Rp 12,5 juta.

UKT tingkat satu dan dua besarannya sama, Rp 500.000 untuk tingkat satu dan Rp 1.000.000 untuk tingkat dua.

“Sistemnya subsidi silang, besaran UKT ini sudah disesuaikan kebutuhan pembelajaran tiap jenjang pendidikan. Kalau ada sisa baru digunakan untuk biaya pembangunan,” terang guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair ini.

Alokasi UKT untuk tingkat satu dan dua ini, lanjut Nasih, hanya 10 persen. Jumlah ini cukup besar untuk mahasiswa tidak mampu. Sebab, kampus juga menerima jalur bidikmisi yang setara dengan UKT Rp 2.500.000.

“10 Persen ini tidak rata di tiap prodi, kalau banyak di FK ya kami kesulitan karena biaya pendidikannya memang besar. Biasanya yang banyak di jurusan perikanan, sejarah dan lainnya," urainya.

-- http://surabaya.tribunnews.com --