Dampak Pandemi COVID-19 Pada Pendidikan Kedokteran

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah menyebabkan gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pendidikan kedokteran dan sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia. Penyakit ini dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa dan menimbulkan tantangan bagi pendidikan kedokteran, karena instruktur harus menyampaikan kuliah dengan aman, sekaligus memastikan integritas dan kontinuitas proses pendidikan kedokteran. Oleh karena itu penting untuk menilai kegunaan metode pembelajaran online, dan untuk menentukan kelayakan dan kecukupannya bagi mahasiswa kedokteran.

Penelti bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang situasi yang dialami oleh mahasiswa kedokteran selama pandemi COVID-19, dan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik mahasiswa kedokteran mengenai pendidikan kedokteran elektronik.

Analisis kemampuan pelaksanaan FK dalam mengimplementasikan SNPPDI 2019

Pemerhati Pendidikan Kedokteran dan Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan Webinar dengan topik Analisis kemampuan pelaksanaan FK dalam mengimplementasikan SNPPDI 2019

Hari, tanggal: Rabu, 30 Desember 2020
Waktu: 13.00 - 15.00 WIB

Pembicara:

  • dr. Ardi Findyartini, PhD
    Materi
  • dr. Mora Claramita, MHPE, PhD
    Materi
  • Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD
    Materi
  • Prof. dr. Ratna Sitompul, SpM(K)
    Materi

Pembahas:

  • Dr. dr. Dhanasari Vidiawati, MSc,CM-FM
  • Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, SpOG(K),PhD

Moderator: Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo Sp.PD-KEMD

Webinar Harapan pada IDI untuk pendidikan dan pelayanan dokter masa depan: kajian perundangan dan organisatoris

WhatsApp Image 2020 12 14 at 11.40.41Pemerhati Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan mengundang sejawat sekalian untuk menghadiri webinar dengan tema: Harapan pada IDI untuk pendidikan dan pelayanan dokter masa depan: kajian perundangan dan organisatoris, pada Selasa, 15 Desember 2020, pukul 13.00 – 14.50 WIB

Melalui Zoom:

Rundown Acara:

13.00-13.20 : Riwayat kelahiran UU Pradok 2004 - Prof. Dr. R. Syamsuhidayat SpB (K)   
13.20-13.40 : AD - ART IDI 2003 mengantisipasi pemberlakuan UU Pradok - Prof. Dr. M. Ahmad Djojosugito,dr. SpOT., MHA, MBA Materi 
13.40-14.00 : Kenyataan OP/IDI saat ini di Indonesia- DR.Dr. Judil Herry Materi 
14.00-14.20 : Harapan keadaan Masa Depan Organisasi Profesi Kedokteran: - Prof. Laksono Trisnantoro, MSc PhD  Materi 
14.20-14.50 : Pembahasan dan Diskusi   

Moderator: Dr. dr. Herqutanto, MPH, M.A.R.S.

Pembahas:

  • Dr. Yoni Fuadah Syukriani, dr., M.Si., Sp.F., DFM (mantan ketua IDI Cabang, mantan Dekan, Ketua kolegium Forensik)
  • Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD Staff pengajar FK UI/ RSCM (akademisi dan aktivis PAPDI)

Zoom Meeting Peran Pemerintah, Organisasi Profesi dan masyarakat dalam Pendidikan Kedokteran

Wagis WebWAG Indonesia Sehat Sejahtera menyelenggarakan Zoom Meeting: Peran Pemerintah, Organisasi Profesi dan masyarakat dalam Pendidikan Kedokteran | Sabtu, 5 Desember 2020 Pukul 13.00 – 14.30

Pengantar:

Pada tahun 2021 RUU Pendidikan Kedokteran akan dibahas di DPR. IDI beranggapan bahwa organisasi profesi perlu menjadi penentu dalam pendidikan kedokteran. Dalam konteks ini IDI sebagai organisasi profesi tidak menganggap dirinya sebagai organisasi massa maupun trade union, tapi berniat masuk ke ranah pendidikan. Di sisi lain ada yang beranggapan bahwa organisasi profesi seharusnya membatasi diri sebagai trade union yang mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan anggota. Dengan demikian pendidikan berada di luar jurisdiksi organisasi profesi, namun bisa memberikan masukan - masukan dan penilaian. Lebih lanjut pendapat ini berpendapat bahwa Kolegium harus terpisah dari organisasi profesi yang berfungsi utama sebagai Trade Union, sehingga terjamin mekanisme check and balances. Sebagai gambaran di Inggris, BMA mendefinisikan  dirinya sebagai “Professional organization and Trade Union for doctors in the UK.” Masalah pendidikan di Inggris merupakan tugas organisasi lain yaitu Kolegium yang bertanggung jawab pada General Medical Council (GMC).

HUMANISTIC LEARNING ENVIRONMENT IN MEDICAL AND HEALTH PROFESSIONS EDUCATION”

Leaflet 24 September 202024 September 2020 – Pk. 13.00 – 15.00 WIB

Dalam mengembangkan profesionalisme di bidang kedokteran dan profesi kesehatan  diperlukan pendidikan tentang nilai-nilai kemanusiaan/humanistik yang seharusnya dapat diakui secara formal dalam kurikulum pendidikan. Fakultas kedokteran dan institusi pendidikan profesi kesehatan diharapkan dapat menghasilkan dokter dan tenaga kesehatan profesional yang secara penuh mengetahui  dan memberikan perhatian terhadap permasalahan pasiennya.  Memperlihatkan perilaku yang menunjukkan  integritas, perasaan belas kasihan (compassion), mengutamakan kepentingan orang lain (altruism), empati dan hormat (respect) adalah hal yang penting didalam berinteraksi dengan pasien dan keluarganya. Perilaku yang mencerminkan kemanusiaan/humanistik oleh dokter dan tenaga kesehatan profesional berkorelasi dengan meningkatnya kepuasan pasien dan keberhasilan proses perawatan dan pengobatan.

Agar dapat memperkuat pengembangan profesional dan mengidentifikasi formasi pemahaman mahasiswa kedokteran dan profesi kesehatan lain, nilai-nilai kemanusiaan/humanistik harus dipandang sebagai salah satu dari inti/pokok persoalan yang harus didiskusikan and diajarkan secara eksplisit/jelas di dalam kurikulum. Salah satu strategi yang sering digunakan  adalah model peran  (role modeling) yang dilengkapi oleh refleksi diri aktif mahasiswa dan pemberian umpan balik. Dalam rangka memberikan pendidikan  nilai-nilai kemanusiaan/humanistik kepada dokter dan profesi tenaga kesehatan selama proses pendidikan dan pelatihan sebaiknya juga memasukkan penciptaan iklim humanistik/kemanusiaan dalam lingkungan belajar.