Menelaah Hubungan Komunikasi Dokter – Pasien Melalui Pendekatan Spiritualitas dan Religi

Category: Pengantar Mingguan Hits: 2651

Beberapa artikel telah dipublikasikan dalam jurnal peer review mengenai keterkaitan antara religi, spritualitas dan kesehatan. Mayoritas dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa siapapun yang melibatkan diri dalam aspek spiritual/religi (S/R) dalam kehidupannya memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, kualitas hidup yang lebih baik serta tingkat kematian yang rendah. Banyak organisasi profesional di Amerika, misalnya the American College of Physician, the American Medical Association, the American Nurses Association, dan the Association of American Medical Colleges yang mengakui bahwa penanganan masalah spiritual pasien merupakan bagian dari praktek klinis dan bagian penting dari pelayanan kesehatan.

Namun faktanya, masih sedikit dokter/tenaga kesehatan yang mendapatkan pelatihan khusus mengenai S/R ini di sekolah kedokteran dan masih jarang yang melayani kebutuhan spiritual pasien secara rutin. Penelitian terhadap peran S/R terhadap pasien selama ini lebih banyak dilakukan di negara - negara Barat seperti Amerika Utara dan Eropa yang mayoritas populasinya beragama Kristen, sebaliknya penelitian ini masih jarang dilakukan di negara - negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Hindu atau Budha. Tantangan terbesarnya adalah untuk mengetahui bagaimana perspektif dokter dari budaya/kultur yang berbeda terhadap permasalahan ini, dimana latar belakang budaya dan etnis seorang dokter akan mempengaruhi keputusan medis, baik dalam masalah etika maupun hubungan dokter - pasien.

Pada forum diskusi bersama dengan pendampingan dosen (Critical Appraisal) mahasiswa Program Magister Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan (S2 IPK) FK - KMK UGM pada 28 Oktober 2019 lalu di Ruang Kuliah Gd. Radioputro Lt. 6 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, membahas sebuah artikel dalam jurnal International Society of Behavioral Medicine 2015 berjudul “Spirituality, Religiosity, and Health: a Comparison of Physicians’ Attitudes in Brazil, India and Indonesia”. Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan pendekatan study cross sectional, cross cultural dan multi center di tiga Negara, yaitu Brazil (68% beragama Kristen Katolik), India (80,5% beragama Hindu) dan Indonesia (87,2% mayoritas beragama Islam). Penelitian berlangsung selama 2 tahun (2010 - 2012) yang melibatkan sampel keseluruhan adalah dokter dari 3 negara tersebut dengan alat ukur kuesioner yang telah divalidasi. Critical Appraisal yang digunakan oleh mahasiswa adalah The Joanna Briggs Institute (JBI) dengan 8 pertanyaan yang disertai jawaban.

Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah para dokter dari budaya dan wilayah yang berbeda dapat memiliki sikap dan praktik yang berbeda dalam mengintegrasikan S/R dalam pelayanan kepada pasien. Hal ini menyebabkan perlunya pengembangan kurikulum global tentang pembelajaran dan pelatihan terkait S/R yang mempertimbangkan kekhususan tersebut.

Selengkapnya