Diagnostic Tool Untuk Keadaan dan Kapasitas Manajemen Lembaga Perguruan Tinggi Kedokteran


Pengantar

Ada 3 konsep yang dipergunakan di dalam diagnosis ini. Konsep pertama adalah Pemahaman mengenai hakekat perguruan tinggi sebagai lembaga profesional; Konsep kedua rantai nilai pendidikan tinggi; dan ketiga adalah pemahaman mengenai rencana strategis di pendidikan tinggi.

Konsep 1: Lembaga Perguruan Tinggi sebagai Organisasi Kaum Profesional.

Konsep pertama adalah adanya kenyataan bahwa lembaga perguruan tinggi bukan merupakan lembaga birokrasi. Konsep ini menyatakan bahwa perguruan tinggi merupakan lembaga para profesional khususnya dosen. Proses yang terjadi di perguruan tinggi adalah mengelola ilmu pengetahuan yang sangat ditentukan oleh para profesional. Maju atau mundurnya kinerja perguruan tinggi seperti yang diukur dalam Times Higher Education Survey merupakan hasil kinerja para dosen. Tanpa ada dosen yang mengajar, meneliti, menulis di jurnal, yang mampu menarik mahasiswa dalam negeri dan asing, memelihara kampus dengan komitmen tinggi maka sebuah perguruan tinggi sulit meningkatkan kinerjanya.

Dalam konsep ini, para dosen perguruan tinggi sama dengan dokter spesialis di rumahsakit, atau para pelawak di lembaga-lembaga humor seperti Srimulat. Dosen adalah profesional yang mempunyai independensi tinggi. Sebagai gambaran seorang dosen UGM dapat mempunyai pekerjaan sebagai dosen di universitas swasta, dosen terbang di Jakarta, menjadi konsultan untuk lembaga lain, menjadi peneliti sebuah perusahaan penelitian, sampai menjadi bagian dari birokrasi pemerintah. Independensi profesional ini membuat manajemen dosen oleh fakultas bukanlah dengan menggunakan model birokrasi namun menggunakan pendekatan profesional.

Sistem manajemen perguruan tinggi  dengan demikian merupakan fasilitas  yang mendukung kegiatan para dosen dan peneliti. Dekana atau rektorat memimpin kelompok kerja yang salahsatu misi utamanya mendukung agar para dosen dapat bekerja dengan nyaman, namun memenuhi aturan yang ada. Misi ini merupakan hal yang sulit dengan berlatar belakang independensi dosen.

Staf Manajemen_Pendukung

Konsep 2: Rantai Nilai Pendidikan Tinggi

Konsep kedua menyatakan bahwa harus ada pertambahan nilai yang diberikan oleh perguruan tinggi untuk mahasiswa dan berbagai pihak yang menggunakan jasa perguruan tinggi.   Nilai bagi pengguna terutama dirasakan dari aktifitas pelayanan yang mencakup: pelayanan sebelum masuk kampus, pelayanan dikampus, sampai pada pelayanan setelah pengguna meninggalkan kampus. Nilai-nilai pengguna ini hanya dapat diperoleh apabila berbagai bagian akademik, program-program studi, dan unit-unit pendukung dapat bekerja sama secara lintas program.  Gambar di bawah ini menunjukkan konsep rantai nilai di Perguruan Tinggi.

Rantai Nilai

Aktifitas pelayanan di perguruan tinggi mencakup pendidikan, penelitian, konsultasi, sampai ke pengabdian masyarakat. Setiap aktifitas pelayanan mempunyai benchmark internasional ataupun nasional.  Untuk memenuhi benchmark tersebut produk pelayanan perguruan tinggi perlu didukung oleh berbagai aktifitas manajemen pendukung , antara lain:

    1. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Program Pendidikan Sarjana dan Pascasarjana serta Peningkatan Kualitas dan Relevansi Penelitian dan Pelayanan Pada Masyarakat 
    2. Pengelolaan Fakultas yang Efisien dan Produktif.
    3. Penyediaan Sarana dan Prasarana yang mendukung mutu.
    4. Pengembangan Kemandirian Organisasi dan Jaringan

Disamping itu dibutuhkan budaya organisasi yang mendukung, dan struktur organisasi yang baik.

Konsep 3: Pemahaman Mengenai Rencana Strategis di Fakultas Kedokteran/Kesehatan.

Konsep ketiga adalah kenyataan bahwa proses penyusunan rencana strategis di perguruan tinggi bukan proses yang hanya dilakukan seseorang atau sekelompok kecil perencana. Proses ini merupakan kegiatan yang mencakup perencanaan berbagai Jurusan, Bagian, Pusat, Unit-unit pendukung dan tentunya melibatkan sebagian besar civitas akademika Fakultas Kedokteran/Kesehatan Masyarakat/Poltekes. Proses ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan dokumen namun untuk meningkatkan komitmen dan kepemimpinan di perguruan tinggi. Dengan konsep perguruan tinggi adalah lembaga profesional maka akan banyak Unit atau Pusat yang memproduksi pelayanan dan membutuhkan perencanan.perencanaan


Form Penilaian

1. Situasi Lembaga Perguruan Tinggi sebagai Organisasi Kaum Profesional.

 

Staf Manajemen_Pendukung

 

 

Pengamatan terhadap dosen:

Tujuan melakukan Pengamatan terhadap dosen:

  • Mengamati Performance: Kemampuan perorangan : Menarik dana penelitian, Mengajar, Menulis Paper Internasional
  • Mengamati independensi: Masalah Komitmen dan pembagian waktu secara garis besar, Semakin bermutu dosennya, apakah semakin banyak di cari pihak luar ?
  • Mengamati hubungan dengan pengelola: Apakah mempunyai dinding pemisah dengan Dekanat/Rektorat

Pertanyaan level kelembagaan

1. Adakah sistem rekrutmen dosen?

  • Ada, dan memenuhi standar internasional yang terbuka, tidak KKN dan tidak SARA.
  • Ada, namun tidak memenuhi standar internasional
  • Tidak ada

2.Bagaimana sistem rekrutmen tenaga pendukung ?

  • Ada, dan memenuhi standar internasional yang terbuka, tidak KKN dan tidak SARA.
  • Ada, namun tidak memenuhi standar internasional
  • Tidak ada

3.Adakah data statistik tentang karya tulis dosen (artikel internasional, artikel nasional, dan buku) ?

  • Ada, dan dipergunakan sebagai alat untuk menilai kinerja dosen
  • Ada, namun tidak dipergunakan sebagai alat penilai kinerja dosen
  • Tidak ada

4.Adakah data tentang pemasukan keuangan per dosen untuk penelitian?

  • Ada, dan dipergunakan sebagai alat untuk menilai kinerja dosen
  • Ada, namun tidak dipergunakan sebagai alat penilai kinerja dosen
  • Tidak ada

5.Adakah dosen yang sudah masuk kriteria Scientist Leader?

  • Ada
  • Tidak ada

6.Bagaimanakah fasilitas kerja untuk para dosen?

 

Professor

Ruang Kerja

  • Ruang kerja sendiri
  • Ruang kerja kubikel
  • Ruang kerja satu ruangan bersama-sama

Sambungan Internet

  • Ada
  • Tidak

Dukungan fasilitas untuk Sekretaris Akademik

  • Ada
  • Tidak

 

Lektor Kepala

Ruang Kerja

  • Ruang kerja sendiri
  • Ruang kerja kubikel
  • Ruang kerja satu ruangan bersama-sama

Sambungan Internet

  • Ada
  • Tidak

Lektor

Ruang Kerja

  • Ruang kerja sendiri
  • Ruang kerja kubikel
  • Ruang kerja satu ruangan bersama-sama

Sambungan Internet

  • Ada
  • Tidak

Asisten Ahli

Ruang Kerja

  • Ruang kerja sendiri
  • Ruang kerja kubikel
  • Ruang kerja satu ruangan bersama-sama

Sambungan Internet

  • Ada
  • Tidak

7.Adakah yang dilakukan untuk proses pengembangan karir dosen?Ada, dan dilakukan secara sistematis

  • Ada, namun tidak dilakukan secara sistematis
  • Tidak ada

8.Adakah progran yang dilakukan untuk proses pengembangan karir tenaga kependidikan?

  • Ada, dan dilakukan secara sistematis
  • Ada, namun tidak dilakukan secara sistematis
  • Tidak ada

Form Perorangan

 

Nama Dosen :

Form A

 

Kemampuan

1

2

3

4

5

 

 

Rend ah Sekali

Rendah

Biasa

Tinggi

Tinggi

Sekali

1.

Mengajar dengan baik

 

 

 

 

 

2.

Mengembangkan kurikulum dan Modul pendidikan

 

 

 

 

 

3.

Menulis Paper nasional

 

 

 

 

 

4.

Menulis Paper Internasional

 

 

 

 

 

5.

Menulis buku

 

 

 

 

 

6.

Menarik dana penelitian

 

 

 

 

 

7.

Memimpin kegiatan penelitian

 

 

 

 

 

8.

Melakukan kegiatan akademik

 

 

 

 

 

Total Nilai:

Catatan:

Catatan

 

 


Form B

 

 

Keterikatan Ke

Pihak Lain

 

 

Rendah

Tinggi

 

 

 

Kemana ?

Keterlekatan ke Perguruan tinggi kita

 

Rendah

 

 

 

Tinggi

 

Kemana ?

 


 

 Form Level Lembaga

Perguruan tinggi/Jurusan/Bagian:

 Jenis Ketenagaan_Dosen

 

Catatan:

  • Hipotesis ; jika sebagian besar dosen bersifat part-timer, maka akan terjadi problem mutu
  • Apakah lembaga anda sudah mengandalkan pada tenaga yang tidak tetap (Kasus di FK UGM adalah mengandalkan NIP 14…..bukan NIP 13….)

Pertanyaan keseluruhan:

Apakah Dosen yang high performance cenderung untuk ditarik atau tertarik ke luar ?

Harap dijawab dengan menggunakan tabel ini:

Kegiatan di_luar


 Pertanyaan berikutnya:

  • Apakah dosen yang high performance cenderung sulit untuk di kelola ?
  • Apakah harus di kelola dengan cara personal?
  • Bagaimana system manajemen dapat membantu mengelola para dosen ?

Pengamatan kualitatif:

  • Bagaimanakah hubungan antar dosen? Apakah ada kelompok-keompok berbasis suku. agama, kekeluargaan?
  • Bagaimana hubungan antara dekanat dengan dosen?
  • Bagaimana hubungan antara dekanat dengan rektorat?