Beberapa artikel telah dipublikasikan dalam jurnal peer review mengenai keterkaitan antara religi, spritualitas dan kesehatan. Mayoritas dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa siapapun yang melibatkan diri dalam aspek spiritual/religi (S/R) dalam kehidupannya memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, kualitas hidup yang lebih baik serta tingkat kematian yang rendah. Banyak organisasi profesional di Amerika, misalnya the American College of Physician, the American Medical Association, the American Nurses Association, dan the Association of American Medical Colleges yang mengakui bahwa penanganan masalah spiritual pasien merupakan bagian dari praktek klinis dan bagian penting dari pelayanan kesehatan.
Kiat Menjadi Agent Of Change yang Sukses di Bidang Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan
Pendidikan Profesi Kesehatan (Health Professions Education – HPE) saat ini terus berkembang maju dengan cepat (rapid change) dan dinamis mengikuti kebutuhan dan perkembangan teknologi. Demikian juga berbagai inovasi dalam pendidikan profesi kesehatan telah dan akan terus dilakukan untuk menciptakan program pendidikan yang efektif agar menghasilkan layanan kesehatan berkualitas tinggi di kemudian hari. Namun demikian, menjadi inisiator dan inovator perubahan dalam pendidikan kedokteran dan kesehatan bukanlah tugas dan tanggungjawab yang mudah. Berbagai tatangan seringkali muncul, baik dari mahasiswa, kolega pendidik, para senior, ataupun pemegang kebijakan di institusi pendidikan yang berbeda pandangan, pendapat, ataupun kritik terhadap ide - ide dan inovasi baru yang ada. Tidak jarang pula berbagai tantangan tersebut menimbulkan rasa putus asa pada diri inisiator perubahan itu sendiri, bahkan ada pula yang mengundurkan diri meninggalkan idealisme dan pemikiran inovatif dalam dunia pendidikan kedokteran dan kesehatan. Untuk itulah, sangat penting bagi kita untuk memahami kiat - kiat agar dapat tetap mengawal inovasi dan perbaikan dalam pendidikan dalam kondisi yang penuh tantangan tadi. Lalu, apa saja kiat - kiat itu?
Refleksi pada Pendidikan Kedokteran: Kerendahan Hati Intelektual, Penemuan, dan Pengetahuan
Tujuan dari pendidikan kedokteran untuk membantu mahasiswa memiliki kapabilitas profesional dengan meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan mereka, selain itu juga kepribadian, moral dan tingkah laku penting juga bagi seorang professional. Refleksi telah diproklamirkan sebagai sesuatu yang membantu dokter dalam menghadapi kompleksitas dan kesulitan - kesulitan yang dihadapi dalam pendidikan kedokteran. Pengetahuan kita tentang dunia penuh dengan ketidakpastian, ketidaktahuan dan indeterminan, dan dipengaruhi oleh emosi, bias dan ilusi, termasuk ilusi yang tidak memiliki ilusi. Peneliti berpendapat bahwa pengetahuan tentang mekanisme yang mendasari pemikiran manusia mungkin berguna dalam merancang program pendidikan untuk menumbuhkan atribut yang diinginkan seperti rasa ingin tahu, kesadaran diri kritis dan ketajaman intuitif dalam profesional medis. Artikel ini diterbitkan pada 2018 di jurnal Medicine, Healthcare and Philosophy.
Webinar Refleksi Kritis dalam Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan 18 November 2019
Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika FK – KMK UGM menggelar webinar Refleksi Kritis dalam Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan pada Senin (18/11/2019) pukul 10.00 - 12.00 WIB di Ruang Kuliah U.2.5A, Gedung Pascasarjana Tahir.
Narasumber webinar ini ialah Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed, PhD dengan moderator dr Siti Rokhmah Prodjosasmito, M.Ed(L.P.C). Refleksi ini sangat bermanfaat karena dengan kemampuan metakognitif ini, kejadian pada masa mendatang bisa diantisipasi dengan pemahaman dari hasil pemilihan, pemantauan dan evaluasi dari proses kognitif saat ini.
Selain itu webinar ini sebagai sarana memperkenalkan refleksi yang benar dan memberikan manfaat terhadap proses belajar mengajar, sebagai evaluasi dan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dan dapat diakses melalui webinar, untuk daftar silahkan klik disini | ID 846 – 494 – 795.
Efektivitas Penggunaan Game Sebagai Media Pembelajaran Inovatif Bagi Tenaga Kesehatan
Salah satu tujuan pendidikan dalam ilmu kesehatan untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan kompetensi profesionalnya. Kolb (1984) dalam experimental theory - nya berpendapat bahwa pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman berdasarkan refleksi, konseptualisasi dan perencanaan aktif untuk situasi baru, dengan masing - masing individu mengembangkan gaya belajar mereka sendiri. Siswa pada umumnya memiliki serangkaian gaya belajar dan strategi pengajaran inovatif yang membantu menciptakan lingkungan belajar yang dinamis. Sementara ini, penggunaan permainan (game) adalah salah satu strategi yang digunakan oleh banyak guru, dengan bukti keefektifan mereka sebagai alat pembelajaran masih bersifat anekdot. Untuk itu, diperlukan sikap baru terhadap experimental theory yang telah berkontribusi pada penggunaan game sebagai salah satu strategi dalam memfasilitasi pembelajaran.
Page 10 of 42