"Program Studi S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan (IPK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK - KMK UGM) membuka kembali pendaftaran mahasiswa baru Tahun Ajaran 2020/2021 pada 13 Februari hingga 2 Juli 2020 melalui www.um.ugm.ac.id. Dapatkan kesempatan untuk menjadi Change Agent of Health Professions Education di institusi Anda dan sekaligus kesempatan untuk mendapatkan tambahan gelar Fellow FRIENDSHIP. Dalam leaflet ini, terdapat testimoni peserta studi terkait pembelajaran S2 IPK di FK - KMK UGM. Selengkapnya (leaflet)."
Social Network Site (SNS) Sebagai Online Platform Dalam Proses Peningkatan Pembelajaran Efektif Bagi Perawat Dan Bidan
Social networking merupakan salah satu online platform yang popular. Social network site (SNS) merupakan web-based application dimana seseorang dapat membuat profil virtual dengan “bounded system” yang artinya tersambung dan dapat berkomunikasi dengan pengguna dalam platform bersangkutan sehingga dapat berinteraksi satu sama lain secara bebas. Beberapa contoh SNS adalah facebook, twitter, dan youtube. Aplikasi ini disertai dengan kemampuan untuk bertukar gambar, video, berkomentar dan itu dilakukan hampir real time.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology/ICT) pada dunia pendidikan merupakan salah satu penyebab terjadinya evolusi dalam pendidikan formal, termasuk pendidikan keperawatan dan kebidanan, dengan adanya transisi dari pelatihan informasi dalam praktek klinis menjadi pendidikan formal dan adanya supervisi. Social networking merupakan salah satu online platform yang popular. Social network site (SNS) merupakan web-based application dimana seseorang dapat membuat profil virtual dengan “bounded system” yang artinya tersambung dan dapat berkomunikasi dengan pengguna dalam platform bersangkutan sehingga dapat berinteraksi satu sama lain secara bebas. Beberapa contoh SNS adalah facebook, twitter, dan youtube. Aplikasi ini disertai dengan kemampuan untuk bertukar gambar, video, berkomentar dan itu dilakukan hampir real time.
Perlunya Intervensi Institusi Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral, Etik Dan Empati Pada Praktek Mahasiswa Kedokteran
Sebuah praktik klinik yang berkualitas tinggi tidak hanya mampu meningkatkan keahlian dokter di bidang keilmuan dan aspek teknis, namun juga dalam mengelola nilai-nilai moral, sensitivitas etik dan keterampilan untuk menilai dan menyelesaikan konflik yang berhubungan dengan etik. Sebuah review literatur menyebutkan adanya erosi etis, dimana terjadi penurunan kompetensi etis, empati dan tidak adanya perkembangan aspek moral selama praktik mahasiswa kedokteran. Belum ada penelitian yang menganalisis ketiga hal tersebut secara bersamaan dalam konteks mahasiswa kedokteran.
Dalam forum diskusi bersama dengan pendampingan dosen (Critical Appraisal) mahasiswa Program Magister Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan (S2 IPK) FK-KMK UGM tanggal 6 April 2020 melalui kegiatan belajar mengajar (KBM) online dengan Zoom meeting yang harus dilakukan di tengah wabah pandemik covid-19 yang masih melanda dunia, membahas sebuah artikel dalam jurnal Revista Clincal Espanola yang diterbitkan oleh Elsevier tahun 2019 yang berjudul “Ethics and Empathy: The Relationship between Moral Reasoning, Ethical Sensitivity and Empathy in Medical Students”. Adapun tujuan dari penelitian teersebut adalah untuk menentukan hubungan antara etik (alasan moral dan sensitivitas etik) dan empati di dalam sebuah kelompok mahasiswa kedokteran dan untuk menentukan hubungan dengan variabel lain, seperti usia, tahun akademik dan jenis kelamin mahasiswa kedokteran.
Mengukur Kemampuan Mengajar Seorang Dokter Melalui Sistem Umpan Balik dan Evaluasi Program
Semua dokter memiliki peran untuk mengajar, baik sebagai dokter spesialis di rumah sakit, residen, dan bahkan dalam interaksinya dengan pasiennya. General Medical Council (GMC) menyatakan lulusan dokter harus dapat berperan sebagai mentor dan guru. Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) and The Liaison Committee on Medical Education (LCME) juga menyarankan peran residen sebagai pengajar. Meskipun kemampuan mengajar ini penting, namun standar program yang harus disusun untuk mahasiswa S1 (undergraduate students) belum ada, disamping pengukuran untuk luaran (outcome) dari program tersebut masih belum ada kesepakatan.
Bagaimana Dukungan Otonomi Instruktur Mempengaruhi Motivasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Kedokteran
Kebahagiaan dan kesejahteraan mahasiswa kedokteran semakin menjadi perhatian di bidang pendidikan kedokteran. Pemahaman terhadap peran instruktur dan program - program yang diberikan dalam mendukung kebahagiaan dan kesejahteraan mahasiswa merupakan hal penting yang perlu dipikirkan. Lingkungan belajar mengacu pada konteks fisik dan psikososial, dimana siswa belajar dan dibentuk oleh interaksi yang mereka miliki dengan teman sebaya, kurikulum, dan infrastruktur program. Dukungan otonomi mewakili orientasi interpersonal yang positif mereka yang berada dalam posisi otoritas (mis. Instruktur) dengan memperhitungkan perspektif pelajar.
Page 7 of 42