Andreas Pekey, anak Paniai pertama penyandang gelar Sp.PD

Jayapura, Jubi - Kisah hidup dr. Andreas Pekey, tidak disangka-sangka. Ia menjadi anak Paniai pertama penyandang gelar Sp.PD (spesialis penyakit dalam).

Lahir dari keluarga sederhana, tak membuat semangatnya surut untuk menggapai cita-cita. Apex, demikian dia biasa disapa, lahir di Paniai, Papua, pada 09 Juli 1983. Ia anak keenam dari sembilan bersaudara. Ayahnya Paskalis Pekey telah berpulang. Ia tinggal bersama ibunya Yohana Nakapa.

Diceritakannya, masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), seakan menjadi mimpi baginya. Dengan susah payah dan minimnya bantuan, akhirnya ia berhasil menyelesaikan studi sekaligus menyandang gelar Sp.PD.

Tepat pada 26 Agustus 2017 kemarin, Apex dilantik sebagai dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

“Kita bisa menjadi dokter spesialis, yang penting kita memiliki niat dan usaha serta keyakinan. Soal dana itu urusan belakang,” kata pria jebolan Fakultas Kedoteran Uncen angkatan pertama ini.

Apex saat ini berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Nabire. Ia bertekad kembali mengabdi di tanah Papua untuk membantu masyarakat di tanah leluhurnya.

“Ilmu akan saya pergunakan untuk melayani masyarakat Papua. Saya berharap dengan berhasilnya saya menjadi dokter spesialis penyakit dalam, menjadi motivator bagi rekan sejawat saya yang lain, khususnya bagi alumni FK Uncen dan anak Papua lain,” ucap Apex percaya diri.

Apex menyelesaikan studi SD, SMP dan SMU di Nabire Papua. Kemudian masuk dokter umum FK Uncen tahun 2010. Dari rekannya, Andreas Pekey dinilai ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja.

“Sejak sekolah ia sudah aktif dengan berbagai kegiatan organisasi dari OSIS, sempat juga sebagai Ketua Senat Fakultas Kedokteran dan juga sebagai Pimpinan Sidang ISMKI Makasar (2008),” ujar rekan sejawatnya Erick Werner Sp.B.