TEKNOLOGI Menristekdikti Dukung Riset Kanker Warsito

kanker-warsito

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan dukungannya terhadap hasil riset  ECVT dan ECCT untuk pengobatan kanker yang dikembangkan Warsito Puwo Taruno.

"Kami mendukung para innovator yang berkarya untuk bangsa dan negara," kata Nasir saat berkunjung ke CTECH Lab Edwar Technology, di  wilayah Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/1).

Menristekdikti memberikan apresiasi terhadap Warsito yang berhasil menemukan teknogi kelas dunia yaitu electrical capacitance Volume Tomography (ECVT) dan Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) yang memberikan harapan baru kepada para penderita kanker, tak hanya di Indonesia, tetapi di dunia.

Pada awal Desember 2015, Warsito dan Kementerian Kesehatan telah bertemu dan membahas kelanjutan nota kesepakatan bersama antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan PT Edwar Technology tentang penelitian teknologi ECCT dan ECVT.

Salah satu kesepakatan, disebutkan, pihak Kemenkes akan melakukan review hasil penelitian yang dilakukan PT Edwar Technology mencakup evaluasi penelitian in vitro dan in vivo.
"Kemenristekdikti juga berharap pada kelanjutan pengembangan teknologi ECVT dan ECCT. Penemuan ini memiliki manfaat yang sangat besar, karena jumlah pasien kanker didunia, termasuk di Indonesia meningkat.

Sejak kunjungan pertama kali ke CTECH Lab pada awal Desember 2015, Kemenristekdikti melakukan serangkaian aksi mediasi, berupa pertemuan dengan pihak-pihak terkait, seperti Balitbang Kementerian Kesehatan, Fakultas Kedokteran di beberapa perguruan tinggi, pelaku penelitian kesehatan, masyarakat penderita kanker dan lain sebagainya.

"Upaya tersebut dilakukan agar  terobosan inovatif di bidang kesehatan ini dapat  dikembangkan, sehingga memberi manfaat yang optimal bagi masyarakat," kata Nasir menegaskan.

Menristekdikti menyatakan komitmennya untuk terus mengawal  penelitian-penelitian yang inovatif di Indonesia. Harus ada tempat yang kondusif bagi para inovator yang tergolong genious di Indonesia. Selain karena jumlahnya tidak bangak, para inovator layak di beri tempat untuk berkiprah di bumi Nusantara.

Bagi para peneliti berprestasi yang kembali ke tanah air, seperti Warsito dan rekan-rekan di Edwar Technology yang menemukan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi terobosan baru di dunia perlu diajak kerja sama, dan  bukan dicurigai, diamputasi maupun  dihambat.

Kedepan, Kemenristekdikti bersama Kementerian Kesehatan akan memperkuat kolaborasi dalam memajukan teknologi kedokteran, salah satunya terhadap pengembangan ECVT dan teknologi terapi kanker ECCT ini. 

Menristekdikti berharap Warsito terus didukung pihak-pihak terkait seperti para dokter dan rumah sakit dapat menerapkan teknologi ECVT dan  ECCT ini melalui tahapan proses riset sesuai dengan ketentuan.

"Sambil menunggu selesai uji klinis phase 3, alat terapi kanker ECCT ini dapat dijadikan  complementary atau alternative treatment, terutama bagi para pejuang kanker yang gagal terapi atau yang sudah tidak mempunyai harapan lagi," tuturnya.

Kemerinstekdikti tengah membangun berbagai rumah sakit pendidikan di berbagai perguruan tinggi. Ke depan, belajar dari pengalaman Teknologi ECVT dan ECCT, Kemenristekdikti akan membangun rumah sakit riset dan klinik-klinik riset untuk memfasilitasi penelitian di bidang kesehatan dan obat yang bermanfaat bagi masyarakat.

Warsito dalam situs bernama Scopus memiliki H-Index 19 dengan jumlah citations sebesar 1062. Situs Scopus adalah suatu situs yang memberikan data agregat terhadap suatu jurnal atau institusi dalam dunia publikasi ilmiah.

Situs Scopus juga disebut sebagai pusat dan bank data terbesar di jurnal ilmiah. Melalui situs ini, keterujian seorang ilmuwan secara ilmiah dapat dilihat melalui karya-karyanya yang dijadikan referensi oleh ilmuwan lain. (TW)