Perguruan Tinggi Diharapkan Kembangkan Riset Herbal

Jakarta: Pemerintah meminta perguruan tinggi mengembangkan riset terkait potensi obat-obatan  herbal. Sebab, Indonesia kaya akan potensi obat herbal.

"Selama ini kita terus berkiblat ke Barat dengan menggunakan obat-obatan kimia. Padahal keanekaragaman tanaman kita sangat tinggi dan belum termanfaatkan maksimal. Negari  kita juga  memiliki ratusan ribu jenis tanaman yang berpotensi dalam pengobatan," ujar Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama saat menjadi pembicara pada seminar Challenges of Development of Natural Compound as Drug for Infectious and Degenerative Diseases di kampus UHAMKA, Jakarta, Minggu (11/1/2015) kemarin.

Menurut Tjandra, dengan tumbuhnya riset terhadap obat herbal, dunia pengobatan Indonesia diharapkan mampu bersanding dengan obat-obatan kimia. Sebab, obat bahan alam yang sudah diuji klinis dan toksisitasnya (fitofarmaka) yang ada di pasaran baru 40 jenis dan yang dalam proses paten baru delapan jenis.

Dia mengemukakan, Kemenkes sedang menyusun roadmap bidang kesehatan. "Kami sedang susun 'roadmap' kemandirian di bidang kesehatan bersama sejumlah perusahaan farmasi nasional. Jadi masyarakat bisa memilih apakah ingin menggunakan obat-obatan kimia atau obat-obatan herbal," jelas dia.