Perlunya Intervensi Institusi Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Moral, Etik Dan Empati Pada Praktek Mahasiswa Kedokteran

Medical StudentSebuah praktik klinik yang berkualitas tinggi tidak hanya mampu meningkatkan keahlian dokter di bidang keilmuan dan aspek teknis, namun juga dalam mengelola nilai-nilai moral, sensitivitas etik dan keterampilan untuk menilai dan menyelesaikan konflik yang berhubungan dengan etik. Sebuah review literatur menyebutkan adanya erosi etis, dimana terjadi penurunan kompetensi etis, empati dan tidak adanya perkembangan aspek moral selama praktik mahasiswa kedokteran. Belum ada penelitian yang menganalisis ketiga hal tersebut secara bersamaan dalam konteks mahasiswa kedokteran.

Dalam forum diskusi bersama dengan pendampingan dosen (Critical Appraisal) mahasiswa Program Magister Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan (S2 IPK) FK-KMK UGM tanggal 6 April 2020 melalui kegiatan belajar mengajar (KBM) online dengan Zoom meeting yang harus dilakukan di tengah wabah pandemik covid-19 yang masih melanda dunia, membahas sebuah artikel dalam jurnal Revista Clincal Espanola yang diterbitkan oleh Elsevier tahun 2019 yang berjudul “Ethics and Empathy: The Relationship between Moral Reasoning, Ethical Sensitivity and Empathy in Medical Students. Adapun tujuan dari penelitian teersebut adalah untuk menentukan hubungan antara etik (alasan moral dan sensitivitas etik) dan empati di dalam sebuah kelompok mahasiswa kedokteran dan untuk menentukan hubungan dengan variabel lain, seperti usia, tahun akademik dan jenis kelamin mahasiswa kedokteran.

Mengukur Kemampuan Mengajar Seorang Dokter Melalui Sistem Umpan Balik dan Evaluasi Program

mengajar dokterSemua dokter memiliki peran untuk mengajar, baik sebagai dokter spesialis di rumah sakit, residen, dan bahkan dalam interaksinya dengan pasiennya. General Medical Council (GMC) menyatakan lulusan dokter harus dapat berperan sebagai mentor dan guru. Accreditation Council for Graduate Medical Education (ACGME) and The Liaison Committee on Medical Education (LCME) juga menyarankan peran residen sebagai pengajar. Meskipun kemampuan mengajar ini penting, namun standar program yang harus disusun untuk mahasiswa S1 (undergraduate students) belum ada, disamping pengukuran untuk luaran (outcome) dari program tersebut masih belum ada kesepakatan.

Bagaimana Dukungan Otonomi Instruktur Mempengaruhi Motivasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Kedokteran

MedicalKebahagiaan dan kesejahteraan mahasiswa kedokteran semakin menjadi perhatian di bidang pendidikan kedokteran. Pemahaman terhadap peran instruktur dan program - program yang diberikan dalam mendukung kebahagiaan dan kesejahteraan mahasiswa merupakan hal penting yang perlu dipikirkan. Lingkungan belajar mengacu pada konteks fisik dan psikososial, dimana siswa belajar dan dibentuk oleh interaksi yang mereka miliki dengan teman sebaya, kurikulum, dan infrastruktur program. Dukungan otonomi mewakili orientasi interpersonal yang positif mereka yang berada dalam posisi otoritas (mis. Instruktur) dengan memperhitungkan perspektif pelajar.

Inovasi dan Adaptasi dalam Penerapan Metode Belajar Berbasis Tim (Team-Based Learning) dalam Pendidikan Profesi Kesehatan

TBLPenggunaan pembelajaran berbasis tim (Team-Based Learning/ TBL) dalam pendidikan pelayanan kesehatan telah tumbuh secara eksponensial selama beberapa dekade terakhir di dunia. Team-Based Learning adalah format yang diterima dengan sangat baik dan efektif dalam pendidikan profesi kesehatan. Dalam jurnal Medical Teacher (2017) yang berjudul “A Systematic Review of the Published Literature on Team-based Learning in Health Professions Education” berbasis penelitian yang dilakukan, sudah ada dua elemen TBL yang telah diteliti secara menyeluruh, yaitu sikap dosen dan mahasiswa serta hasil belajar. Dengan adanya peningkatan penggunaan TBL dalam kelas profesi kesehatan memberikan peluang untuk mempelajari lima elemen yang tersisa dari proses TBL ini.

URGENT Penundaan Pelaksanaan INA MPHEC 2020 Conference

Penundaan acara INA MPHEC 2020 hingga pertengahan 2021, hal ini berdasarkan mewabahnya pandemic COVID-19 di seluruh dunia. Awalnya kegiatan akan diselenggarakan pada Juli tahun ini, namun panitia mengambil keputusan untuk mencegah penyebaran yang makin meluas yaitu mengubah penyelenggaraan ke pertengahan tahun depan (2021). Hal ini menambah waktu untuk pengiriman abstrak bagi calon peserta (yang ditentukan kemudian). Detail informasi pelaksanaan akan diinfokan kembali oleh panitia pada akhir tahun 2020.