Bagaimana Mahasiswa Klinis Menyadari Bahwa Teman Sebaya Dapat Mempengaruhi Pembelajaran Mandirinya

Category: Pengantar Mingguan Hits: 2895

Mahasiswa pre-klinis dipersiapkan untuk menghadapi jenjang klinis nantinya di rumah sakit. Maka mereka akan cenderung untuk berjuang belajar lebih keras karena pandangan bahwa jenjang klinis lebih berat dan sulit. Hal ini yang menyebabkan mereka akan menentukan target belajar, dan timbul keinginan belajar yang muncul dari dalam diri sendiri karena kondisi luar yang menekannya. Self Regulated Learning adalah sebuah proses interaksi antara orang dan konteks, membuat sebuah konteks pendukung yang esensial. Beberapa hal sangat vital dalam menentukan Self Regulated Learning dari seorang mahasiswa. Pada studi ini akan dijelaskan lebih mendalam tentang hal ini.

Salah satu hal yang menentukan adalah pandangan sosio-kultural. Pada kondisi klinis, ini sangat penting bagi mahasiswa untuk memahaminya secara menyeluruh. Perbedaan tempat akan memberikan pengalaman klinis yang berbeda dan menimbulkan cara belajar yang berbeda pula pada masing-masing individu. Selain itu karakter masing-masing individu yang unik. Masing-masing mahasiswa akan menentukan sendiri target belajar yang ingin mereka capai, dan dari target tersebut akan dibuat sebuah metode-metode untuk mencapainya. Goal setting ini merupakan salah satu implementasi dari Self Regulated Learning.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang akan memberikan pengaruh terhadap Self Regulated Learning mahasiswa melalui beberapa hal misalkan goal setting, kesempatan belajar, self-reflection, dan emotional coping. Semakin banyak pengalaman yang didapatkan mahasiswa menunjukkan perbedaan yang lebih baik dalam menentukan Self Regulated Learning-nya, dan hubungan dengan orang semakin baik termasuk dengan orang-orang yang ditemui di rumah sakit. Beberapa jawaban mengenai karakteristik ini dapat dibaca secara lengkap pada jurnal berikut.

Selengkapnya, klik disini