Pentingnya Penerapan Pendidikan Kesehatan Global dalam Pendidikan Kedokteran

Sustainable Development Goals (SDGs) atau sering disebut Global Goals merupakan sebuah panggilan universal untuk mengentaskan kemiskinan, melindungi planet, dan memastikan semua orang dapat menikmati perdamaian dan kemakmuran. SDGs disusun menyusul keberhasilan ambisi anggota negara-negara dalam PBB dalam program Millennium Development Goals yang berakhir pada 2015. SDG’s melingkupi area pengembangan baru seperti perubahan iklim, ketidakmerataan ekonomi, perdamaian dan keadilan, yang mana masing-masing area mempunyai keterkaitan satu sama lain dan keberhasilan satu area dapat menunjang hal yang sama pada area lainnya.

Indonesia sendiri memiliki kontribusi aktif terhadap pelaksanaan MDGs, terutama pada bidang kesehatan, dibuktikan dengan tercapainya target - target yang telah ditentukan untuk diterapkan di seluruh negara, seperti : meningkatnya proporsi kelahiran yang dibantu tenaga kesehatan, dan meningkatnya penggunaan alat kontrasepsi. Namun seperti target berkurangnya rasio kematian maternal, masih terdapat banyak tantangan yang belum sesuai harapan(1).

Hal yang, berbeda dari MDG, SDGs menempatkan kesehatan dalam satu topik bahasan sendiri yang terdiri dari beberapa target pencapaian(2). Melihat progress dari MDG, Indonesia masih memiliki banyak “pekerjaan rumah” dan harus mengejar ketertinggalan dengan berusaha lebih keras jika ingin memenuhi target yang ingin dicapai.

Tak terkecuali, peran dokter klinisi sebagai lini pertama yang menghubungkan individu atau komunitas ke dalam sistem kesehatan amatlah penting untuk mewujudkan cita-cita ini dengan membawa pelayanan kesehatan sedekat mungkin pada lokasi warga negara hidup dan kerja. Jika penempatan strategis dari tenaga kesehatan terkait dapat dilakukan dengan merata, maka akan sangat berarti untuk meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan, merujuk pada hambatan cakupan ketenagakerjaan kesehatan di seluruh dunia(3).

Tidak hanya dokter umum dan dokter spesialis, partisipasi dari profesi kesehatan lainnya dituntut untuk dapat bekerja sama untuk memenuhi tantangan SDGs, diantaranya praktisi kesehatan masyarakat yang dapat memetakan penyakit, mengambil dan mengolah data yang menghasilkan kesimpulan yang dapat digunakan pembuat kebijakan guna memperbaiki peraturan yang ada, baik dalam bentuk promotif, preventif atau kuratif.

Dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan perlu didukung pasokan tenaga kerja yang tidak hanya penuh secara kuantitas, namun juga mumpuni dalam kualitas dan lengkap secara proporsi kebutuhan yang sesuai. Kekurangan tenaga kerja kesehatan di Indonesia juga diperparah dengan kurangnya perhatian pemerintah terhadap upaya promotif dan preventif yang notabene lebih cost effective ketimbang upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif.

Secara global, dapat dikatakan mahasiswa kedokteran cenderung memilih opsi karir klinisi sebagai profesinya karena berbagai hal: kepuasan terhadap pekerjaan, pendapatan, gaya hidup dan prospek berkembangnya karir(4). Dibutuhkan usaha dalam membantu menyalurkan minat mahasiswa kedokteran untuk mengejar profesi yang kurang direpresentasikan namun esensial dalam sistem kesehatan dan komunitas.

Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan tenaga- tenaga kesehatan yang bukan hanya berkompeten di bidangnya melainkan juga memiliki pengetahuan yang luas, termasuk pengetahuan wawasan global, agar diharapkan dapat mengisi posisi strategis dan berperan menunjang pertumbuhan sistem kesehatan dunia secara umum dan Indonesia khususnya.

Bidang pendidikan “Global Health” menurut definisi adalah kesehatan populasi dalam konteks global, bidang pendidikan kesehatan yang mempelajari, meneliti dan bekerja untuk memprioritaskan upaya memperbaiki kesehatan dan menghasilkan kesetaraan akses kesehatan untuk seluruh populasi dunia. Pelajar dituntut untuk mempelajari ilmu kesehatan dengan menembus batas faktor budaya, lingkungan dan genetika yang dapat mempengaruhi resiko dan untuk membuat penanganan yang efektif.

Banyak negara maju yang sudah mulai memadukan pendidikan kesehatan global dalam kurikulum pendidikan kedokterannya. Selain dapat menambah wawasan pelajar, kesempatan untuk turun tangan langsung dalam komunitas asing di Amerika Serikat berhubungan dengan lebih tingginya nilai ujian USMLE(5), lebih menghargai antar hubungan kesehatan dan budaya(6) peningkatan kepercayaan diri dalam menggali riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik(7) dan peningkatan minat pada profesi di pelayanan primer dan komunitas yang kurang kurang terjamah(8).

Selain penerapan pada kerangka formal, peran pemerintah dan institusi untuk menggalakkan aktivitas mahasiswa di luar fakultas dengan berpartisipasi pada ajang kompetisi, konferensi atau kegiatan volunteer di luar negeri dapat meningkatkan interaksi dan pembelajaran mahasiswa pada masalah kesehatan dunia, sehingga diharapkan dapat membantu menumbuhkan wawasan global pada mahasiswanya.

"Penulis merupakan Mahasiswa FKKMK UGM, bersama dua mahasiswa lainnya berhasil menjadi delegasi pada ajang kompetisi 17 Global Goals Model United Nation di Kuala Lumpur pada 13-16 April 2018 dan berhasil mendapatkan Award “Honourable Mention” dan “Verbal Commendation” pada forum “Ensure healthy lives and promote wellbeing for all at all ages”


Referensi:

  1. http://www.id.undp.org/content/dam/indonesia/Project%20Docs/MDGs/Report%20on%20the%20Achievement%20of%20the%20MDGs%20in%20Indonesia%202011.pdf?download
  2. http://www.who.int/sdg/targets/en/
  3. https://pdfs.semanticscholar.org/ba67/16ff1fc82bb8a02fe049ca193c80a70e3771.pdf
  4. http://www.jcdr.net/articles/PDF/1887/14%20-%203652.1.pdf
  5. (Gupta et al. 1999 Gupta A, Wells CK, Horowitz RI, Bia FJ, Barry M. The International Health Program: The fifteen-year experience with Yale University's Internal Medicine Residency Program. Am J Trop Med Hyg 1999; 61(6)1019–1023
  6. (Chiller et al. 1995 Chiller TM, De Mieri P, Cohen I. International health training. The Tulane experience. Infectious Disease Clinics North America 1995; 9(2)439–443
  7. Thompson et al. 2003 Thompson MJ, Huntington MK, Hunt D, Pinsky LE, Brodie JJ. Educational effects of international health electives on U.S. and Canadian medical students and residents: A literature review. Acad Med J Assoc Amer Med Colleges 2003; 78(3)342–347
  8. Quinn 2008 Quinn TC. The Johns Hopkins Center for Global Health: Transcending borders for world health. Acad Med J Assoc Amer Med Colleges 2008; 83(2)134–142